Loading...

Massa Aksi 212 Wajib Tertib, Waspada Provokasi!

Loading...
Massa Aksi 212 Wajib Tertib, Waspada Provokasi! - Hallo sahabat Guru pintar, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Massa Aksi 212 Wajib Tertib, Waspada Provokasi!, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel GURU, Artikel GURU MAPEL, Artikel IPTEK, Artikel RUANG GURU, Artikel SERTIFIKASI, Artikel TUGAS, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Massa Aksi 212 Wajib Tertib, Waspada Provokasi!
link : Massa Aksi 212 Wajib Tertib, Waspada Provokasi!

Baca juga


Massa Aksi 212 Wajib Tertib, Waspada Provokasi!






hariankosmos.com - UNTUK kedua kalinya, umat Islam akan menggelar Aksi Damai 212. Seperti halnya 212 tahun lalu (2 Desember 2016), Aksi 212 tahun ini (21 Februari 2017) masih mengungkit perkara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kali ini diprakarsai Forum Umat Islam (FUI).


Ya, aksi ini bukan dikoordinir Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) atau Front Pembela Islam (FPI) seperti yang sudah-sudah. Aksinya akan digelar mulai Selasa 21 Februari sekira jam 8 pagi di depan Gedung DPR/MPR.

Salah satu tuntutan utamanya adalah, mendesak parlemen untuk memberhentikan atau mencopot Ahok dari jabatan gubernur. Tuntutan itu mendasarkan regulasi yang mngatur bahwa seorang kepala daerah yang menjadi terdakwa suatu kasus, tak bisa lagi memimpin daerahnya.

Sementara dua tuntutan lainnya yang akan disampaikan adalah, penolakan kriminalisasi ulama, serta menolak penangkapan mahasiswa. Untuk aksi yang diklaim FUI akan diikuti 10 ribu orang itu, disebutkan sudah dilaporkan kegiatannya ke Polda Metro Jaya.

Pihak Polda Metro Jaya dengan di-back up Kodam Jaya, tentunya akan mengawal aksi penyampaian aspirasi tersebut dengan upaya-upaya persuasif, sesuai undang-undang yang berlaku. Pun begitu, tentunya diperingatkan bahwa sesuai aturan yang ada, aksi sudah harus bubar pukul 6 petang.

"Kita kan sudah punya protap sendiri. Mengedepankan tindakan persuasif dan preventif. Penegakan hukum adalah penindakan terakhir," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, Senin (20/2/2017).

“Ketika sebuah kondisi adanya sesuatu yang dinilai tidak tepat, maka saluran hukum (unjuk rasa) yang harus dimanfaatkan. Tapi, tidak lewat dari pukul 18.00 WIB,” imbuhnya.

Kendati begitu, pihak kepolisian tetap mengendus adanya rencana tindakan provokatif dan anarkis dalam aksi itu. Oleh karenanya, Irjen Boy Rafli menegaskan bahwa setiap koordinator lapangan (korlap) aksi, untuk mengawasi massa yang menjalankan unjuk rasa (unras).

“Para korlap akan diminta pertanggungjawaban. Kami tidak ingin ada hal-hal terjadi, namun tidak dapat bertanggung jawab. Kami ingatkan masyarakat yang diajak unras, harus siap aksi damai,” tandasnya.

Aksi yang dimotori FUI ini, sedianya tak turut didukung dua ormas Islam terbesar di Indonesia – Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Bahkan, para petinggi GNPF-MUI dan FPI sendiri takkan ikut serta.

"GNPF tidak terlibat dan tidak ikut aksi 212‎, khususnya pengurus GNPF tidak ikut aksi. tidak ikut turun karena itu domainnya umat yang dikoordinir oleh FUI, jadi tidak ada relasi langsung GNPF," ujar kuasa hukum GNPF, Kapitra Ampera.

Sementara PWNU DKI Jakarta menilai, Aksi 212 terlalu kental nuansa politisnya. “Sikap NU terhadap aksi bela Islam dari jilid I sampai sekarang tidak mendukung secara organisasi. Adapun apabila ada yang terlibat atau mendukung itu atas nama pribadi,” timpal Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta KH Ahmad Zahari lewat keterangannya kepada Okezone.

“Aksi tersebut penuh dengan muatan politik. Penuh dengan intrik yang berhubungan dengan Pilkada DKI Jakarta. NU tetap pada komitmen dengan prinsip tawasut, tawazun, dan i'tidal dalam bingkai NKRI,” lanjutnya.

Hal senada juga diungkapkan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah yang bahkan, mengimbau masyarakat untuk tidak ikut turun ke jakan dalam Aksi 212.

“Aksi Damai 212 sangat tidak bermanfaat, masyarakat menggelar aksi yang dipelopori oleh kelompok radikal Islam,” tulis pernyataan Muhammadiyah di laman resminya, Senin (20/2/2017).

“Hal ini sangat tidak bermanfaat karena ditunggangi banyak kepentingan untuk memecah belah umat Islam. Masyarakat diimbau untuk tidak mengikuti Aksi Damai 212,” sambung pernyataan tersebut. (okz)





hariankosmos.com - UNTUK kedua kalinya, umat Islam akan menggelar Aksi Damai 212. Seperti halnya 212 tahun lalu (2 Desember 2016), Aksi 212 tahun ini (21 Februari 2017) masih mengungkit perkara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kali ini diprakarsai Forum Umat Islam (FUI).


Ya, aksi ini bukan dikoordinir Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) atau Front Pembela Islam (FPI) seperti yang sudah-sudah. Aksinya akan digelar mulai Selasa 21 Februari sekira jam 8 pagi di depan Gedung DPR/MPR.

Salah satu tuntutan utamanya adalah, mendesak parlemen untuk memberhentikan atau mencopot Ahok dari jabatan gubernur. Tuntutan itu mendasarkan regulasi yang mngatur bahwa seorang kepala daerah yang menjadi terdakwa suatu kasus, tak bisa lagi memimpin daerahnya.

Sementara dua tuntutan lainnya yang akan disampaikan adalah, penolakan kriminalisasi ulama, serta menolak penangkapan mahasiswa. Untuk aksi yang diklaim FUI akan diikuti 10 ribu orang itu, disebutkan sudah dilaporkan kegiatannya ke Polda Metro Jaya.

Pihak Polda Metro Jaya dengan di-back up Kodam Jaya, tentunya akan mengawal aksi penyampaian aspirasi tersebut dengan upaya-upaya persuasif, sesuai undang-undang yang berlaku. Pun begitu, tentunya diperingatkan bahwa sesuai aturan yang ada, aksi sudah harus bubar pukul 6 petang.

"Kita kan sudah punya protap sendiri. Mengedepankan tindakan persuasif dan preventif. Penegakan hukum adalah penindakan terakhir," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, Senin (20/2/2017).

“Ketika sebuah kondisi adanya sesuatu yang dinilai tidak tepat, maka saluran hukum (unjuk rasa) yang harus dimanfaatkan. Tapi,
Loading...
tidak lewat dari pukul 18.00 WIB,” imbuhnya.

Kendati begitu, pihak kepolisian tetap mengendus adanya rencana tindakan provokatif dan anarkis dalam aksi itu. Oleh karenanya, Irjen Boy Rafli menegaskan bahwa setiap koordinator lapangan (korlap) aksi, untuk mengawasi massa yang menjalankan unjuk rasa (unras).

“Para korlap akan diminta pertanggungjawaban. Kami tidak ingin ada hal-hal terjadi, namun tidak dapat bertanggung jawab. Kami ingatkan masyarakat yang diajak unras, harus siap aksi damai,” tandasnya.

Aksi yang dimotori FUI ini, sedianya tak turut didukung dua ormas Islam terbesar di Indonesia – Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Bahkan, para petinggi GNPF-MUI dan FPI sendiri takkan ikut serta.

"GNPF tidak terlibat dan tidak ikut aksi 212‎, khususnya pengurus GNPF tidak ikut aksi. tidak ikut turun karena itu domainnya umat yang dikoordinir oleh FUI, jadi tidak ada relasi langsung GNPF," ujar kuasa hukum GNPF, Kapitra Ampera.

Sementara PWNU DKI Jakarta menilai, Aksi 212 terlalu kental nuansa politisnya. “Sikap NU terhadap aksi bela Islam dari jilid I sampai sekarang tidak mendukung secara organisasi. Adapun apabila ada yang terlibat atau mendukung itu atas nama pribadi,” timpal Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta KH Ahmad Zahari lewat keterangannya kepada Okezone.

“Aksi tersebut penuh dengan muatan politik. Penuh dengan intrik yang berhubungan dengan Pilkada DKI Jakarta. NU tetap pada komitmen dengan prinsip tawasut, tawazun, dan i'tidal dalam bingkai NKRI,” lanjutnya.

Hal senada juga diungkapkan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah yang bahkan, mengimbau masyarakat untuk tidak ikut turun ke jakan dalam Aksi 212.

“Aksi Damai 212 sangat tidak bermanfaat, masyarakat menggelar aksi yang dipelopori oleh kelompok radikal Islam,” tulis pernyataan Muhammadiyah di laman resminya, Senin (20/2/2017).

“Hal ini sangat tidak bermanfaat karena ditunggangi banyak kepentingan untuk memecah belah umat Islam. Masyarakat diimbau untuk tidak mengikuti Aksi Damai 212,” sambung pernyataan tersebut. (okz)


Demikianlah Artikel Massa Aksi 212 Wajib Tertib, Waspada Provokasi!

Sekianlah artikel Massa Aksi 212 Wajib Tertib, Waspada Provokasi! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Massa Aksi 212 Wajib Tertib, Waspada Provokasi! dengan alamat link https://gurupintarmengajar.blogspot.com/2017/02/massa-aksi-212-wajib-tertib-waspada.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Massa Aksi 212 Wajib Tertib, Waspada Provokasi!"

Post a Comment

Loading...