Loading...
Judul : Alat Tangkap Ikan Nelayan Perairan Indonesia
link : Alat Tangkap Ikan Nelayan Perairan Indonesia
Alat Tangkap Ikan Nelayan Perairan Indonesia
Alat Tangkap Ikan Nelayan Perairan Indonesia
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Di Indonesia ada beberapa alat tangkap untuk menangkap ikan pelagis yang dioperasikan di daerah dekat permukaan perairan, diantaranya:
1. Gill net (jaring insang hanyut)
Jaring ini dipasang dengan terbentang dan dihanyutkan untuk menghadang sekumpulan ikan. Posisi jaring ini tidak ditentukan oleh adanya jangkar, tetapi bergerak hanyut bebas mengikuti arah gerakan arus. Pada satu bagian dari ujung jaring diletakkan tali, dan tali tersebut dihubungkan dengan kapal. Gerakan hanyut dari kapal sedikit banyak juga dapat mempengaruhi posisi jarang.
Jaring insang hanyut ini dapat juga mengejar segerombolan ikan dan merupakan alat penangkap yang penting untuk laut bebas. Karena posisinya tidak ditentukan oleh jangkar, maka pengaruh dari kecapatan arus terhadap kekuatan tubuh jaring dapat diabaikan. Ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan menggunakan alat ini, diantaranya saury, layang, sardine, mackarel, dan tuna salmon.
2. Purse seine (pukat cincin)
Alat ini disebut pukat cincin karena dilengkapi dengan cincin untuk menarik tali cincin (purese line) atau tali kerut untuk menarik jaring saat operasi penangkapan. Pukat cincin adalah jaring yang umumnya berbentuk empat persegi panjang, tanpa kantong dan digunakan untuk menangkap gerombolan ikan permukaan. Alat ini tergolong dalam kelompok alat penangkapan ikan jaring lingkar (surrounding nets).
Pukat cincin merupakan alat tangkap yang lebih efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis kecil di sekitar permukaan air. Pukat cincin tersebut dibuat dengan dinding jaring yang panjang, dengan panjang jaring bagian bawah sama atau lebih panjang dari bagian atas. Dengan bentuk kontruksi jaring seperti ini, tidak ada kantong yang berbentuk permanen pada jaring pukat cincin. Karakteristik jaring pukat cincin terletak pada cincin yang terdapat pada bagian bawah jarang.
Cara pengoperasian alat tangkap pukat cincin ini, sebagai berikut:
a. Pertama harus menemukan gerombolan ikan.
b. Setelah diketahui gerombolan ikan tersebut, barulah dilakukan pelingkaran jaring dengan menghadang arah renang ikan. Pada waktu melingkari gelombang ikan, kapal dijalankan secepat mungkin dengan tujuan agar gerombolan ikan terkepung.
c. Setelah kedua tepi jaring bertemu, maka dilakukan penarikan tali, dengan maksud untuk mencegah ikan agar tidak lari ke bawah jaring.
d. Penarikan tubuh jaring dilakukan jika bagian bawah jaring telah tertutup, dengan dimekian semua pemberat telah berada di atas kapal. Tubuh jaring diatur kembali di atas kapal seperti semula.
e. Ikan-ikan yang terkumpul pada bagian kantong atau yang berfungsi sebagai kantong segera diserok di atas kapal.
3. Pancing ulur
Pancing yang umum digunakan nelayan kecil dalam memancing terdiri dari tali, mata pancing, dan pemberat dengan menjatuhkan (menurunkan) mata pancing yang telah diberi umpan hingga kedalaman tertentu kemudian ditarik perlahan 2-3 meter.
4. Bagan apung
Bagan apung yang umumnya terbuat dari bumbu dan dipasang di atas rakit atau perahu untuk memudahkan memindahkannya saat mencari lokasi penangkapan baru.
Bagan apung merupakan salah satu jaring angkat yang dioperasikan di perairan pantai pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu sebagai faktor penarik ikan. Ukuran bagan perahu bervariasi tetapi di daerah Sulawesi Selatan umumnya menggunakan jaring dengan panjang total 45 m dan lebah 45 m, berbentuk segi empat bujur sangkar.
Jaring ini dirangkai satu demi satu sehingga membentuk segi empat besar. Pada bagian tepi jaring terdapat tali ris yang berfungsi untuk menguatkan tepi jaring sehingga tidak terbelit. Setiap tepi jaring dilengkapi dengan tali yang berfungsi untuk menurunkan dan mengangkat jaring pada saat pengoperasiannya.
Waktu pengoperasian, alat tangkap bagan perahu ini dapat dilakukan sepanjang tahun. Jika tombak besar serta arus kencang maka pengoperasiannya dilakukan di perairan yang terlindung dari gelombang yang besar.
Ikan-ikan yang dapat tertangkap dengan alat tangkap ini, antara lain ikan layang, ikan selar, ikan tembang, ikan kembung, ikan alu-alu, ikan kwee, dan sebagainya.
5. Bagan tancap
Bagan tancap terbuat dari bambu dan dipasang dengan ditancapkan pada dasar perairan sehingga sulit untuk dipindahkan.
Teknik operasi penangkapannya, pada saat nelayan tiba di bagian maka yang pertama dilakukan adalah menurunkan jaring dan memasang lampu, yakni pada bulan gelap. Setelah beberapa jam kemudian atau diangggap sudah banyak ikan yang terkumpul di bawah bagan tancap, maka penarikan jaring mulai dilakukan.
Penarikan dilakukan dengan memutar roller, sehingga jaring akan terangkat. Setelah jaring terangkat, maka pengambilan hasil tangkapan dilakukan dengan scoope net. Demikian seterusnya, jika operasi penangkapan ingin dilanjutkan kembali, maka jaring diturunkan ke perairan seperti semula. Dalam satu malam operasi penangkapan bisa dilakukan sampai tiga kali.
Teknik pengoperasian alat bagan tancap, sebagai berikut:
a. Jaring daun bagan diturunkan sampai ke dalam perairan dengan menggunakan pengiring.
b. Lampu petromaks diturunkan sampai mendekati perairan.
c. Setelah itu, menunggu sampai beberapa waktu (dua jam).
d. Bila sudah terlihat gerombolan ikan di atas daun bagan (jaring), maka lampu petromaks ditarik ke atas (rumah bagan).
e. Jaring (daun bagan) ditarik ke atas dengan bantuan penggiling.
f. Ikan-ikan yang tertangkap daun bagan (jaring) diambil dengan menggunakan scoop net.
g. Kemudian ikan-ikan tersebut dikumpulkan ke dalam basket.
Lampu merupakan faktor dominan dalam penangkapan ikan, karena ikan yang ditangkap ialah ikan yang tertarik oleh cahaya lampu. Penangkapan dilakukan dengan jaring ataupun pancing dan alat-alat lainnya. Lampu-lampu yang dinyalakan di atas permukaan air memerlukan waktu yang lama untuk mengumpulkan ikan, dan kurang efesien dalam penggunaannya, karena banyak cahaya yang dipantulkan oleh permukaan gelombang. Sedangkan, lampu yang dinyalakan di dalam air memerlukan waktu yang sangat sedikit untuk mengumpulkan ikan.
Daerah pengoperasian bagan tancap, yakni di perairan pantai yang jernih airnya. Pada kedalaman 7-10 m, jarak jauhnya dari pantai 2 mil, antara bagan yang satu dengan bagan yang lain jaraknya 200-300 m. Dasar perairannya berlumpur campur pasir, hal ini untuk mempermudah dalam pemancangan tiang bagan.
Bagan tancap baik digunakan di:
a. Daerah yang berpasir atau yang berlumpur.
b. Daerah yang tidak berkarang.
c. Daerah yang memiliki perairan yang cerah.
d. Daerah dekat dengan pesisir pantai.
e. Merupakan perairan yang landai.
f. Daerah yang memiliki air laut yang tidak keruh.
6. Trammel net (jaring tiga lapis)
Jaring tiga lapis terdiri dari beberapa lapisan jaring agar ikan yang terjerat tidak mudah lepas kembali.
7. Payang
Payang adalah pukat kantong lingkar. Secara garis besar terdiri dari bagian kantong (bag), badan/perut (body or belly), dan kaki/sayap (leg/wing). Alat tangkap payang dikenal hampir di seluruh daerah perikanan laut Indonesia dengan nama yang berbeda-beda menurut daerah, konstruksi dan jenis ikan sasarannya. Payang termasuk alat penangkapan yang sudah lama dikenal nelayan di Indonesia.
Loading...
Alat Tangkap Ikan Nelayan Perairan Indonesia
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Di Indonesia ada beberapa alat tangkap untuk menangkap ikan pelagis yang dioperasikan di daerah dekat permukaan perairan, diantaranya:
1. Gill net (jaring insang hanyut)
Jaring ini dipasang dengan terbentang dan dihanyutkan untuk menghadang sekumpulan ikan. Posisi jaring ini tidak ditentukan oleh adanya jangkar, tetapi bergerak hanyut bebas mengikuti arah gerakan arus. Pada satu bagian dari ujung jaring diletakkan tali, dan tali tersebut dihubungkan dengan kapal. Gerakan hanyut dari kapal sedikit banyak juga dapat mempengaruhi posisi jarang.
Jaring insang hanyut ini dapat juga mengejar segerombolan ikan dan merupakan alat penangkap yang penting untuk laut bebas. Karena posisinya tidak ditentukan oleh jangkar, maka pengaruh dari kecapatan arus terhadap kekuatan tubuh jaring dapat diabaikan. Ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan menggunakan alat ini, diantaranya saury, layang, sardine, mackarel, dan tuna salmon.
2. Purse seine (pukat cincin)
Alat ini disebut pukat cincin karena dilengkapi dengan cincin untuk menarik tali cincin (purese line) atau tali kerut untuk menarik jaring saat operasi penangkapan. Pukat cincin adalah jaring yang umumnya berbentuk empat persegi panjang, tanpa kantong dan digunakan untuk menangkap gerombolan ikan permukaan. Alat ini tergolong dalam kelompok alat penangkapan ikan jaring lingkar (surrounding nets).
Pukat cincin merupakan alat tangkap yang lebih efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis kecil di sekitar permukaan air. Pukat cincin tersebut dibuat dengan dinding jaring yang panjang, dengan panjang jaring bagian bawah sama atau lebih panjang dari bagian atas. Dengan bentuk kontruksi jaring seperti ini, tidak ada kantong yang berbentuk permanen pada jaring pukat cincin. Karakteristik jaring pukat cincin terletak pada cincin yang terdapat pada bagian bawah jarang.
Cara pengoperasian alat tangkap pukat cincin ini, sebagai berikut:
a. Pertama harus menemukan gerombolan ikan.
b. Setelah diketahui gerombolan ikan tersebut, barulah dilakukan pelingkaran jaring dengan menghadang arah renang ikan. Pada waktu melingkari gelombang ikan, kapal dijalankan secepat mungkin dengan tujuan agar gerombolan ikan terkepung.
c. Setelah kedua tepi jaring bertemu, maka dilakukan penarikan tali, dengan maksud untuk mencegah ikan agar tidak lari ke bawah jaring.
d. Penarikan tubuh jaring dilakukan jika bagian bawah jaring telah tertutup, dengan dimekian semua pemberat telah berada di atas kapal. Tubuh jaring diatur kembali di atas kapal seperti semula.
e. Ikan-ikan yang terkumpul pada bagian kantong atau yang berfungsi sebagai kantong segera diserok di atas kapal.
3. Pancing ulur
Pancing yang umum digunakan nelayan kecil dalam memancing terdiri dari tali, mata pancing, dan pemberat dengan menjatuhkan (menurunkan) mata pancing yang telah diberi umpan hingga kedalaman tertentu kemudian ditarik perlahan 2-3 meter.
4. Bagan apung
Bagan apung yang umumnya terbuat dari bumbu dan dipasang di atas rakit atau perahu untuk memudahkan memindahkannya saat mencari lokasi penangkapan baru.
Bagan apung merupakan salah satu jaring angkat yang dioperasikan di perairan pantai pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu sebagai faktor penarik ikan. Ukuran bagan perahu bervariasi tetapi di daerah Sulawesi Selatan umumnya menggunakan jaring dengan panjang total 45 m dan lebah 45 m, berbentuk segi empat bujur sangkar.
Jaring ini dirangkai satu demi satu sehingga membentuk segi empat besar. Pada bagian tepi jaring terdapat tali ris yang berfungsi untuk menguatkan tepi jaring sehingga tidak terbelit. Setiap tepi jaring dilengkapi dengan tali yang berfungsi untuk menurunkan dan mengangkat jaring pada saat pengoperasiannya.
Waktu pengoperasian, alat tangkap bagan perahu ini dapat dilakukan sepanjang tahun. Jika tombak besar serta arus kencang maka pengoperasiannya dilakukan di perairan yang terlindung dari gelombang yang besar.
Ikan-ikan yang dapat tertangkap dengan alat tangkap ini, antara lain ikan layang, ikan selar, ikan tembang, ikan kembung, ikan alu-alu, ikan kwee, dan sebagainya.
5. Bagan tancap
Bagan tancap terbuat dari bambu dan dipasang dengan ditancapkan pada dasar perairan sehingga sulit untuk dipindahkan.
Teknik operasi penangkapannya, pada saat nelayan tiba di bagian maka yang pertama dilakukan adalah menurunkan jaring dan memasang lampu, yakni pada bulan gelap. Setelah beberapa jam kemudian atau diangggap sudah banyak ikan yang terkumpul di bawah bagan tancap, maka penarikan jaring mulai dilakukan.
Penarikan dilakukan dengan memutar roller, sehingga jaring akan terangkat. Setelah jaring terangkat, maka pengambilan hasil tangkapan dilakukan dengan scoope net. Demikian seterusnya, jika operasi penangkapan ingin dilanjutkan kembali, maka jaring diturunkan ke perairan seperti semula. Dalam satu malam operasi penangkapan bisa dilakukan sampai tiga kali.
Teknik pengoperasian alat bagan tancap, sebagai berikut:
a. Jaring daun bagan diturunkan sampai ke dalam perairan dengan menggunakan pengiring.
b. Lampu petromaks diturunkan sampai mendekati perairan.
c. Setelah itu, menunggu sampai beberapa waktu (dua jam).
d. Bila sudah terlihat gerombolan ikan di atas daun bagan (jaring), maka lampu petromaks ditarik ke atas (rumah bagan).
e. Jaring (daun bagan) ditarik ke atas dengan bantuan penggiling.
f. Ikan-ikan yang tertangkap daun bagan (jaring) diambil dengan menggunakan scoop net.
g. Kemudian ikan-ikan tersebut dikumpulkan ke dalam basket.
Lampu merupakan faktor dominan dalam penangkapan ikan, karena ikan yang ditangkap ialah ikan yang tertarik oleh cahaya lampu. Penangkapan dilakukan dengan jaring ataupun pancing dan alat-alat lainnya. Lampu-lampu yang dinyalakan di atas permukaan air memerlukan waktu yang lama untuk mengumpulkan ikan, dan kurang efesien dalam penggunaannya, karena banyak cahaya yang dipantulkan oleh permukaan gelombang. Sedangkan, lampu yang dinyalakan di dalam air memerlukan waktu yang sangat sedikit untuk mengumpulkan ikan.
Daerah pengoperasian bagan tancap, yakni di perairan pantai yang jernih airnya. Pada kedalaman 7-10 m, jarak jauhnya dari pantai 2 mil, antara bagan yang satu dengan bagan yang lain jaraknya 200-300 m. Dasar perairannya berlumpur campur pasir, hal ini untuk mempermudah dalam pemancangan tiang bagan.
Bagan tancap baik digunakan di:
a. Daerah yang berpasir atau yang berlumpur.
b. Daerah yang tidak berkarang.
c. Daerah yang memiliki perairan yang cerah.
d. Daerah dekat dengan pesisir pantai.
e. Merupakan perairan yang landai.
f. Daerah yang memiliki air laut yang tidak keruh.
6. Trammel net (jaring tiga lapis)
Jaring tiga lapis terdiri dari beberapa lapisan jaring agar ikan yang terjerat tidak mudah lepas kembali.
7. Payang
Payang adalah pukat kantong lingkar. Secara garis besar terdiri dari bagian kantong (bag), badan/perut (body or belly), dan kaki/sayap (leg/wing). Alat tangkap payang dikenal hampir di seluruh daerah perikanan laut Indonesia dengan nama yang berbeda-beda menurut daerah, konstruksi dan jenis ikan sasarannya. Payang termasuk alat penangkapan yang sudah lama dikenal nelayan di Indonesia.
Demikianlah Artikel Alat Tangkap Ikan Nelayan Perairan Indonesia
Sekianlah artikel Alat Tangkap Ikan Nelayan Perairan Indonesia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Alat Tangkap Ikan Nelayan Perairan Indonesia dengan alamat link https://gurupintarmengajar.blogspot.com/2017/03/alat-tangkap-ikan-nelayan-perairan.html
0 Response to "Alat Tangkap Ikan Nelayan Perairan Indonesia"
Post a Comment