Loading...

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Loading...
Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar - Hallo sahabat Guru pintar, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel GURU, Artikel GURU MAPEL, Artikel IPTEK, Artikel RUANG GURU, Artikel SERTIFIKASI, Artikel TUGAS, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar
link : Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Baca juga


Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar
Karya: Rizki Siddiq Nugraha

Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan di lapangan terbuka. Menurut Eko Suwarso dan
Sumarya (2010, hlm. 2) “permainan kasti merupakan salah satu permainan bola kecil karena menggunakan bola tenis lapangan”. Permainan ini dimainkan oleh dua regu, yakni regu pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mencari nilai dengan memukul bola dan kembali ke ruang bebas dengan selamah sehingga mendapatkan nilai, sedangkan regu jaga berusaha secepatnya dapat mematikan lawan. Regu yang banyak mengumpulkan nilai lebih banyak, merekalah yang memenangkan permainan.
Menurut Srihati Waryati, dkk. (1996, hlm. 102) kasti merupakan “suatu permainan di lapangan yang menggunakan bola kecil dan pemukul yang terbuat dari kayu”. Sedangkan menurut Iwan Ridwan dan Ikman Sulaeman (2008, hlm. 12) “kasti adalah salah satu jenis permainan bola kecil. Permainan kasti termasuk permainan beregu. Permainan ini mengutamakan kegembiraan dan ketangkasan para pemainnya. Untuk dapat memenangkan permainan, satu regu dituntut untuk bekerja sama dengan baik”.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan kasti adalah permainan bola kecil yang populer dimainkan di lapangan terbuka. Kasti dimainkan oleh dua regu, yakni regu pemukul dan regu jaga yang masing-masing regu terdiri dari 12 orang. Teknik dasar dari permainan kasti, meliputi melempat bola, menangkap bola, memukul bola, dan gerakan lari. Regu pemukul berusaha mendapatkan nilai dengan memukul bola, kemudian berlari mengelilingi lapangan. Sebaliknya, regu jaga berusaha menangkap bola serta mematikan regu pemukul. Regu yang banyak mengumpulkan nilai menjadi pemenang. Permainan ini mengutamakan kerjasama, kegembiraan, dan ketangkasan para pemain untuk dapat memenangkan permainan.

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar
Permainan Kasti

Guna menunjang keberlangsungan maupun kelancaran dalam permainan kasti maka dibutuhkan sarana dan prasarana. Menurut Srihati Waryati, dkk. (1996, hlm. 104), spesifikasi alat dan fasilitas pendukung yang dipergunakan dalam permainan kasti, diantaranya:

1. Bola kasti

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Bola kasti memiliki berat 70-80 gram. Keliling bola kasti antara 19-21 cm. Warna bola kasti biasanya orange atau merah, bahan luar bola terbuat dari karet, sedangkan bahan isi bola terbuat dari sabut kelapa atau tali goni.

2. Kayu pemukul

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Kayu pemukul pada permainan kasti terbuat dari kayu serat yang memanjang. Panjang kayu pemukul antara 50-60 cm, dengan pengangan 15-20 cm, garis tengah 3,5 cm dan bidang pemukul garis tengah 5 cm.

3. Nomor dada

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Nomor dada pada permainan kasti terbuat dari kain dengan dua macam warna, berukuran 25 x 25 cm dengan tali 30 cm pada keempat sudutnya.

4. Tiang hinggap

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Tiang hinggap terbuat dari besi, kayu, atau bambu. Tinggi tiang hinggap 1,5 meter dari tanah.

5. Papan tulis untuk mencatat nilai
Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

6. Kapur atau tali untuk membuat garis batas lapangan

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

7. Bendera, untuk penjaga garis atau batas lapangan, serta beberapa pen-pen dari besi, bambu atau kayu

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Menurut Iwan Ridwan dan Ikman Sulaeman (2008, hlm. 12) “lapangan yang digunakan untuk permainan bola kasti dapat secara khusus dipersiapkan atau menggunakan lapangan sepakbola atau lapangan sekolah yang diberi beberapa perlengkapan, seperti ruang bebas, base pelempar, base pemukul, tempat penjaga belakang, tiang hinggap atau pemberhentian pertama, kedua, dan ketiga”.
Seperti halnya cabang olahraga yang lain, kasti memiliki lapangan permainan, yakni suatu area dimana di dalamnya dapat memainkan permainan kasti. Lapangan kasti yang baik hendaknya memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan. Terdiri dari lapangan berumput berbentuk segi empat dengan ukuran 65 x 30 meter.

Gambar Lapangan Kasti
Sumber: Margiyani (2008, hlm. 3)
Keterangan:
I                       : Ruang pembantu
II                     : Ruang pemukul
III                    : Ruang pelambung
IV                    : Ruang bebas
O                     : Tiang pertolongan/bebas dalam lingkaran berjari-jari 1 meter.
Panjang           : 65 meter
Lebar               : 30 meter
4                      : Bendera tengah/sudut lapangan
- - - -                : Garis penonton
a                      : Garis 5 meter
b                      : Garis 10 meter
x-y                   : Garis pemukul

Permainan kasti tentunya memiliki peraturan yang harus dipatuhi oleh seluruh pemain. Menurut Srihati Waryati, dkk. (1996, hlm. 125), peraturan permainan kasti, antara lain:

1. Regu pemukul

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Setiap pemain berhak memukul 1 kali, kecuali pemain terakhir berhak memukul sebanyak 3 kali. Sesudah memukul, pemain harus meletakkan alat pemukul di dalam ruang pemukul. Apabila alat pemukul berada di luar tempat yang telah ditentukan, pemain tersebut tidak dapat nilai, kecuali ia segera membetulkannya kembali.

2. Regu penjaga

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Regu penjaga bertugas untuk mematikan lawan, menangkap langsung bola yang dipukul, dan membakar ruang bebas dengan cara menginjaknya saat memegang bola, jika ruang bebas kosong.

3. Pelambung

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pelambung bertugas untuk melambungkan bola secara wajar sesuai dengan permintaan pemukul. Jika bola yang dilambungkan tidak dipukul, perlambung harus mengulang kembali. Jika sampai 3 kali berturut-turut bola tidak terpukul, pemukul dapat lari bebas ke tiang pemberhentian pertama.

4. Pukulan benar

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pukulan dianggap benar, jika bola yang dipukul melampaui garis pukul. Selain itu, saat dipukul, bola tidak boleh mengenai tangan dan tidak boleh jatuh di ruang bebas.

5. Penghitungan nilai

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Nilai permainan kasti dihitung jika pemain memukul bola lalu berlari ke pemberhentian I, II, III dan ruang bebas secara bertahap mendapat nilai 1. Jika pukulan benar dan dapat kembali ke ruang bebas tanpa berhenti pada tiang-tiang pemberhentian mendapat nilai 2. Regu penjaga mendapat nilai 1 apabila berhasil menangkap langsung bola yang dipukul. Pemenang adalah regu yang berhasil mengumpulkan nilai terbanyak.

6. Waktu permainan

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Permainan kasti berlangsung dalam 2 babak. Tiap babak berlangsung 30 menit dan tiap babak diselingi waktu istirahat 10 menit.

7. Pergantian tempat

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pergantian tempat antara regu pemukul dan regu jaga terjadi, apabila salah seorang regu pemukul terkena lemparan bola, bola ditangkap 3 kali berturut-turut oleh penjaga, salah seorang regu pemukul memasuki ruang bebas melalui garis belakang, salah seorang regu pemukul keluar dari ruang bebas atau keluar dari batas lapangan, dan alat pemukul lepas saat memukul.

Agar dapat bermain kasti dengan baik, tentunya dituntut harus mengusai teknik dasar bermain kasti. Adapun teknik dasar bermain kasti, meliputi teknik melempar, menangkap, memukul bola, dan gerakan lari.
Melempar bola kasti menurut Mochamad Djumidar A. Widya (2004, hlm. 121) merupakan “suatu gerakan yang menyalurkan tenaga pada suatu benda (bola kasti) yang menghasilkan daya pada benda tersebut dengan memiliki kekuatan ke depan/ke atas”. Menurut Imam Soejoedi (1979, hlm. 134) cara melempar bola ada 3 macam, yakni:

1. Lemparan bola melambung

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar
Lemparan melambung digunakan pada saat pemain yang bertugas sebagai pelambung memberikan bola kepada pemukul. Cara melakukan lemparan melambung adalah bola dipegang dengan satu tangan, pandangan ke arah sasaran. Sikap badan condong ke belakang dengan tangan yang menggenggam bola berada di belakang atas kepala. Ayunkan bola dari belakang menuju depan atas. Gerakan diakhiri dengan lecutan tangan dan jari-jari tangan.
Hal yang perlu diperhatikan bahwa lemparan melambung bukan berarti lemparan yang tinggi ke atas, melainkan lemparan yang semakin dekat dengan sasaran kecepatan bola semakin lambat. Diusahakan agar lengkungan bola terjadi sekecil mungkin.

2. Lemparan bola mendatar atau lurus

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar
Dalam permainan kasti, lemparan mendatar dilakukan saat melakukan operan kepada kawan dan juga untuk mematikan lawan. Teknik dalam melakukan lemparan mendatar hampir sama dengan lemparan melambung. Perbedaannya pada saat melempar, bola berada di depan, sedangkan pada lemparan melambung arah lemparan ke depan atas. Dibandingkan dengan lemparan melambung, lemparan datar jalannya bola lebih cepat tetapi lebih sulit untuk mengarahkan bola.

3. Lemparan bola menyusur tanah atau rendah

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar
Prinsip melakukan lemparan rendah adalah ayunkan bola dari atas menuju depan bawah hingga meluncur setinggi lutut penerima. Setiap lemparan pada permainan kasti memiliki tujuan yang beragam. Dapat sebagai operan, pelambung sebelum dipukul, dan untuk mematikan lawan. Pada prinsipnya perbedaan saat melakukan lemparan hanya pada saat pelepasan bola. Pada lemparan rendah ini pelepasan bola pada arah depan bawah.

Menangkap bola menurut Margiyani (2008, hlm. 5) merupakan “suatu usaha yang dilakukan oleh regu jaga agar dapat menguasai bola dengan menggunakan tangan dari hasil pukulan lawan atau lemparan teman”. Menangkap bola dalam permainan kasti merupakan teknik yang harus dikuasai pemain regu jaga, terutama untuk memperoleh nilai. Berdasarkan tinggi-rendahnya bola menurut Srihati Waryati, dkk. (1996, hlm. 113-117) teknik menangkap bola dibedakan, sebagai berikut:

1. Menangkap bola melambung tinggi

Menangkap bola melambung tinggi dilakukan dengan badan menghadap ke arah datangnya bola dengan kedua kaki kangkang, kedua lutut sedikit ditekuk, dan pandangan ke arah bola. Kedua lengan kiri dan kanan sejajar dijulurkan ke arah depan di atas kepala, arah datangnya bola. Posisi kedua telapak tangan rapat, ujung jari kelingking tangan kiri rapat dengan ujung jari kelingking tangan kanan, sedangkan jari-jari lain direnggangkan dan menunjuk ke arah atas, sehingga kedua tangan membentuk mangkuk. Pada saat bola menyentuh tangan, semua jari ditutup, kedua tangan segera ditarik ke belakang. Gerakan terakhir kaki kiri dipindahkan ke depan dan sudah dalam keadaan siap melempar.

2. Menangkap bola mendatar (setinggi dada)

Menangkap bola mendatar dilakukan dengan sikap permulaan seperti pada menangkap bola melambung tinggi, selanjutnya kedua lengan sejajar dijulurkan ke depan dada ke arah datangnya bola. Posisi pangkal telapak tangan rapat, ujung ibu jari kanan dan kiri rapat, ujung kelingking tangan kanan dan kiri juga rapat, sedangkan jari-jari yang lain direnggangkan dengan kedua tangan membentuk mangkuk datar ke arah datangnya bola. Pada saat menyentuh bola semua jari tangan dirapatkan dan segera ditarik hingga depan dada mengikuti arah jalannya bola.

3. Menangkap bola rendah

Menangkap bola rendah dilakukan dengan sikap permulaan yang sama ketika akan menangkap bola melambung tinggi, tetapi kedua lutut ditekuk lebih rendah. Kedua lengan sejajar dijulurkan lurus ke depan bawah menghadap ke arah datangnya bola. Kedua telapak tangan terbuka dirapatkan hingga kelingking tangan kiri dan kanan rapat. Pada waktu bola menyentuh tangan, semua jari ditutup, kedua tangan sedikit ditarik ke belakang bawah mengikuti arah jalannya bola.

4. Menangkap bola bergulir di tanah

Menangkap bola bergulir di tanah dilakukan dengan sikap permulaan badan menghadap ke arah datangnya bola, dapat bersikap kedua lutut rapat menyentuh tanah, sikap kaki kiri jongkok, kaki kanan berlutut menyentuh tanah secara rapat, sikap berdiri badan dibongkokkan ke depan bawah. Kedua tangan sejajar dijulurkan lurus ke depan bawah menghadap ke arah datangnya bola. Kedua telapak tangan terbuka, sedangkan kedua jari kelingking rapat dan posisi jari yang lain agar merenggang serta sedikit ditekuk di depan, sehingga semua ujung jari menyentuh tanah. Pada waktu bola menyentuh tangan, semua jari ditutup, kedua tangan segera ditarik ke depan.

5. Menangkap bola di samping badan

Apabila bola datangnya melambung di sebelah kanan atau kiri badan, maka cara menangkap bola dapat dilakukan dengan menjulurkan kedua tangan ke samping kanan atau kiri badan, dengan ibu jari saling bersentuhan dan jari-jari agak merenggang serta telapak tangan menghadap ke arah datangnya bola.

6. Menangkap bola bagi pemain penjaga belakang

Bagi pemain penjaga belakang, menangkap bola dilakukan dengan berdiri menghadap ke arah pelambung dengan kedua kaki kangkang ke samping, kedua lutut ditekuk, badan sedikit membungkuk ke depan. Kedua lengan dijulurkan  ke arah depan, tingginya sesuai dengan permintaan pemukul.

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Housewart dan Rivkin (dalam Abdul Rojak, 2011, hlm. 15) menyatakan bahwa teknik memukul bola kasti merupakan “salah satu teknik dalam permainan kasti yang dilakukan oleh regu pemukul dengan melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pelambung”. Tujuan memukul bola adalah untuk menyelamatkan diri atau pelari lain untuk mencapai tiang hinggap. Teknik memukul bola kasti menurut Tri Hananto Budi Santoso, dkk. (2006, hlm. 62) terdiri atas:

1. Pukulan lurus

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pada saat melakukan pukulan lurus, posisi badan menghadap pelambung, memegang pemukul harus kuat agar tidak terlepas dan posisi kaki agak terbuka. Sebelum memukul bola, minta pada pelambung agar bola datang lurus, mengarah ke dada, dan tidak terlalu cepat. Untuk menghasilkan pukulan yang keras, ayunan tangan diikuti gerakan badan. Posisi kaki disesuaikan dengan gerakan tangan, misalnya bila tangan kanan memukul, maka posisi kaki kiri di depan.

2. Pukulan atas atau lambung

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pada saat melakukan pukulan atas atau lambung, posisi badan tegak dengan kedua kaki terbuka. Tangan yang memegang pemukul mengayun dari bawah ke atas. Pandangan agak ke atas ke arah bola yang akan dipukul. Tangan menggengam pemukul dengan baik. Posisi kaki sama dengan posisi kaki pada teknik pukulan lurus.

3. Pukulan samping

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pukulan ini agak berbeda karena posisi badan agak miring atau menyamping. Kedua kaki terbuka sama seperti pada pukulan atas. Misalnya, memukul dengan tangan kanan, posisi kaki kanan berada di depan, kemudian pukul sekuatnya ke arah menyamping.

Teknik berlari dalam bermain kasti, ketika berlari kencang dan memerhatikan dimana bola berada, serta berusaha mengindar pada saat akan dimatikan maupun berlari mengelak merupakan upaya pemain regu pemukul dalam menghindari lemparan dari pemain regu jaga agar tidak terkena bola pada saat berlari mengelilingi lapangan.

Referensi
Margiyani (2008). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas 4 SD/MI. Jakarta: Bumi Aksara.
Ridwan, I., & Sulaeman, I. (2008). Kasti. Solo: PT. Widya Duta Grafika.
Rojak, A. (2011). Meningkatkan Keterampilan Memukul Bola Kasti melalui Modifikasi Bola dalam Pembelajaran Permainan Kasti pada Siswa Kelas IV SDN Cipangisikan Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. (Skripsi). Bandung: UPI Kampus Sumedang.
Santoso, T. H. B., dkk. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas 4 SD. Yogyakarta: Yudhistira.
Soejoedi, I. (1979). Permainan dan Metodik Buku II. Jakarta: Depdikbud.
Suwarso, E. & Sumarya (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Waryati, S., dkk. (1996). Pendidikan Permainan Kecil. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis, Bagian Proyek Peningkatan Mutu Guru, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD Setara D-II.
Widya, M. D. A. (2004). Gerak-gerak Dasar Atletik dalam Bermain. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar
Karya: Rizki Siddiq Nugraha

Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan di lapangan terbuka. Menurut Eko Suwarso dan
Sumarya (2010, hlm. 2) “permainan kasti merupakan salah satu permainan bola kecil karena menggunakan bola tenis lapangan”. Permainan ini dimainkan oleh dua regu, yakni regu pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mencari nilai dengan memukul bola dan kembali ke ruang bebas dengan selamah sehingga mendapatkan nilai, sedangkan regu jaga berusaha secepatnya dapat mematikan lawan. Regu yang banyak mengumpulkan nilai lebih banyak, merekalah yang memenangkan permainan.
Menurut Srihati Waryati, dkk. (1996, hlm. 102) kasti merupakan “suatu permainan di lapangan yang menggunakan bola kecil dan pemukul yang terbuat dari kayu”. Sedangkan menurut Iwan Ridwan dan Ikman Sulaeman (2008, hlm. 12) “kasti adalah salah satu jenis permainan bola kecil. Permainan kasti termasuk permainan beregu. Permainan ini mengutamakan kegembiraan dan ketangkasan para pemainnya. Untuk dapat memenangkan permainan, satu regu dituntut untuk bekerja sama dengan baik”.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan kasti adalah permainan bola kecil yang populer dimainkan di lapangan terbuka. Kasti dimainkan oleh dua regu, yakni regu pemukul dan regu jaga yang masing-masing regu terdiri dari 12 orang. Teknik dasar dari permainan kasti, meliputi melempat bola, menangkap bola, memukul bola, dan gerakan lari. Regu pemukul berusaha mendapatkan nilai dengan memukul bola, kemudian berlari mengelilingi lapangan. Sebaliknya, regu jaga berusaha menangkap bola serta mematikan regu pemukul. Regu yang banyak mengumpulkan nilai menjadi pemenang. Permainan ini mengutamakan kerjasama, kegembiraan, dan ketangkasan para pemain untuk dapat memenangkan permainan.

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar
Permainan Kasti

Guna menunjang keberlangsungan maupun kelancaran dalam permainan kasti maka dibutuhkan sarana dan prasarana. Menurut Srihati Waryati, dkk. (1996, hlm. 104), spesifikasi alat dan fasilitas pendukung yang dipergunakan dalam permainan kasti, diantaranya:

1. Bola kasti

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Bola kasti memiliki berat 70-80 gram. Keliling bola kasti antara 19-21 cm. Warna bola kasti biasanya orange atau merah, bahan luar bola terbuat dari karet, sedangkan bahan isi bola terbuat dari sabut kelapa atau tali goni.

2. Kayu pemukul

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Kayu pemukul pada permainan kasti terbuat dari kayu serat yang memanjang. Panjang kayu pemukul antara 50-60 cm, dengan pengangan 15-20 cm, garis tengah 3,5 cm dan bidang pemukul garis tengah 5 cm.

3. Nomor dada

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Nomor dada pada permainan kasti terbuat dari kain dengan dua macam warna, berukuran 25 x 25 cm dengan tali 30 cm pada keempat sudutnya.

4. Tiang hinggap

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Tiang hinggap terbuat dari besi, kayu, atau bambu. Tinggi tiang hinggap 1,5 meter dari tanah.

5. Papan tulis untuk mencatat nilai
Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

6. Kapur atau tali untuk membuat garis batas lapangan

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

7. Bendera, untuk penjaga garis atau batas lapangan, serta beberapa pen-pen dari besi, bambu atau kayu

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Menurut Iwan Ridwan dan Ikman Sulaeman (2008, hlm. 12) “lapangan yang digunakan untuk permainan bola kasti dapat secara khusus dipersiapkan atau menggunakan lapangan sepakbola atau lapangan sekolah yang diberi beberapa perlengkapan, seperti ruang bebas, base pelempar, base pemukul, tempat penjaga belakang, tiang hinggap atau pemberhentian pertama, kedua, dan ketiga”.
Seperti halnya cabang olahraga yang lain, kasti memiliki lapangan permainan, yakni suatu area dimana di dalamnya dapat memainkan permainan kasti. Lapangan kasti yang baik hendaknya memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan. Terdiri dari lapangan berumput berbentuk segi empat dengan ukuran 65 x 30 meter.

Gambar Lapangan Kasti
Sumber: Margiyani (2008, hlm. 3)
Keterangan:
I                       : Ruang pembantu
II                     : Ruang pemukul
III                    : Ruang pelambung
IV                    : Ruang bebas
O                     : Tiang pertolongan/bebas dalam lingkaran berjari-jari 1 meter.
Panjang           : 65 meter
Lebar               : 30 meter
4                      : Bendera tengah/sudut lapangan
- - - -                : Garis penonton
a                      : Garis 5 meter
b                      : Garis 10 meter
x-y                   : Garis pemukul

Permainan kasti tentunya memiliki peraturan yang harus dipatuhi oleh seluruh pemain. Menurut Srihati Waryati, dkk. (1996, hlm. 125), peraturan permainan kasti, antara lain:

1. Regu pemukul

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Setiap pemain berhak memukul 1 kali, kecuali pemain terakhir berhak memukul sebanyak 3 kali. Sesudah memukul, pemain harus meletakkan alat pemukul di dalam ruang pemukul. Apabila alat pemukul berada di luar tempat yang telah ditentukan, pemain tersebut tidak dapat nilai, kecuali ia segera membetulkannya kembali.

2. Regu penjaga

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Regu penjaga bertugas untuk mematikan lawan, menangkap langsung bola yang dipukul, dan membakar ruang bebas dengan cara menginjaknya saat memegang bola, jika ruang bebas kosong.

3. Pelambung

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pelambung bertugas untuk melambungkan bola secara wajar sesuai dengan permintaan pemukul. Jika bola yang dilambungkan tidak dipukul, perlambung harus mengulang kembali. Jika sampai 3 kali berturut-turut bola tidak terpukul, pemukul dapat lari bebas ke tiang pemberhentian pertama.

4. Pukulan benar

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pukulan dianggap benar, jika bola yang dipukul melampaui garis pukul. Selain itu, saat dipukul, bola tidak boleh mengenai tangan dan tidak boleh jatuh di ruang bebas.

5. Penghitungan nilai

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Nilai permainan kasti dihitung jika pemain memukul bola lalu berlari ke pemberhentian I, II, III dan ruang bebas secara bertahap mendapat nilai 1. Jika pukulan benar dan dapat kembali ke ruang bebas tanpa berhenti pada tiang-tiang pemberhentian mendapat nilai 2. Regu penjaga mendapat nilai 1 apabila berhasil menangkap langsung bola yang dipukul. Pemenang adalah regu yang berhasil mengumpulkan nilai terbanyak.

6. Waktu permainan

Loading...
class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Permainan kasti berlangsung dalam 2 babak. Tiap babak berlangsung 30 menit dan tiap babak diselingi waktu istirahat 10 menit.

7. Pergantian tempat

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pergantian tempat antara regu pemukul dan regu jaga terjadi, apabila salah seorang regu pemukul terkena lemparan bola, bola ditangkap 3 kali berturut-turut oleh penjaga, salah seorang regu pemukul memasuki ruang bebas melalui garis belakang, salah seorang regu pemukul keluar dari ruang bebas atau keluar dari batas lapangan, dan alat pemukul lepas saat memukul.

Agar dapat bermain kasti dengan baik, tentunya dituntut harus mengusai teknik dasar bermain kasti. Adapun teknik dasar bermain kasti, meliputi teknik melempar, menangkap, memukul bola, dan gerakan lari.
Melempar bola kasti menurut Mochamad Djumidar A. Widya (2004, hlm. 121) merupakan “suatu gerakan yang menyalurkan tenaga pada suatu benda (bola kasti) yang menghasilkan daya pada benda tersebut dengan memiliki kekuatan ke depan/ke atas”. Menurut Imam Soejoedi (1979, hlm. 134) cara melempar bola ada 3 macam, yakni:

1. Lemparan bola melambung

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar
Lemparan melambung digunakan pada saat pemain yang bertugas sebagai pelambung memberikan bola kepada pemukul. Cara melakukan lemparan melambung adalah bola dipegang dengan satu tangan, pandangan ke arah sasaran. Sikap badan condong ke belakang dengan tangan yang menggenggam bola berada di belakang atas kepala. Ayunkan bola dari belakang menuju depan atas. Gerakan diakhiri dengan lecutan tangan dan jari-jari tangan.
Hal yang perlu diperhatikan bahwa lemparan melambung bukan berarti lemparan yang tinggi ke atas, melainkan lemparan yang semakin dekat dengan sasaran kecepatan bola semakin lambat. Diusahakan agar lengkungan bola terjadi sekecil mungkin.

2. Lemparan bola mendatar atau lurus

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar
Dalam permainan kasti, lemparan mendatar dilakukan saat melakukan operan kepada kawan dan juga untuk mematikan lawan. Teknik dalam melakukan lemparan mendatar hampir sama dengan lemparan melambung. Perbedaannya pada saat melempar, bola berada di depan, sedangkan pada lemparan melambung arah lemparan ke depan atas. Dibandingkan dengan lemparan melambung, lemparan datar jalannya bola lebih cepat tetapi lebih sulit untuk mengarahkan bola.

3. Lemparan bola menyusur tanah atau rendah

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar
Prinsip melakukan lemparan rendah adalah ayunkan bola dari atas menuju depan bawah hingga meluncur setinggi lutut penerima. Setiap lemparan pada permainan kasti memiliki tujuan yang beragam. Dapat sebagai operan, pelambung sebelum dipukul, dan untuk mematikan lawan. Pada prinsipnya perbedaan saat melakukan lemparan hanya pada saat pelepasan bola. Pada lemparan rendah ini pelepasan bola pada arah depan bawah.

Menangkap bola menurut Margiyani (2008, hlm. 5) merupakan “suatu usaha yang dilakukan oleh regu jaga agar dapat menguasai bola dengan menggunakan tangan dari hasil pukulan lawan atau lemparan teman”. Menangkap bola dalam permainan kasti merupakan teknik yang harus dikuasai pemain regu jaga, terutama untuk memperoleh nilai. Berdasarkan tinggi-rendahnya bola menurut Srihati Waryati, dkk. (1996, hlm. 113-117) teknik menangkap bola dibedakan, sebagai berikut:

1. Menangkap bola melambung tinggi

Menangkap bola melambung tinggi dilakukan dengan badan menghadap ke arah datangnya bola dengan kedua kaki kangkang, kedua lutut sedikit ditekuk, dan pandangan ke arah bola. Kedua lengan kiri dan kanan sejajar dijulurkan ke arah depan di atas kepala, arah datangnya bola. Posisi kedua telapak tangan rapat, ujung jari kelingking tangan kiri rapat dengan ujung jari kelingking tangan kanan, sedangkan jari-jari lain direnggangkan dan menunjuk ke arah atas, sehingga kedua tangan membentuk mangkuk. Pada saat bola menyentuh tangan, semua jari ditutup, kedua tangan segera ditarik ke belakang. Gerakan terakhir kaki kiri dipindahkan ke depan dan sudah dalam keadaan siap melempar.

2. Menangkap bola mendatar (setinggi dada)

Menangkap bola mendatar dilakukan dengan sikap permulaan seperti pada menangkap bola melambung tinggi, selanjutnya kedua lengan sejajar dijulurkan ke depan dada ke arah datangnya bola. Posisi pangkal telapak tangan rapat, ujung ibu jari kanan dan kiri rapat, ujung kelingking tangan kanan dan kiri juga rapat, sedangkan jari-jari yang lain direnggangkan dengan kedua tangan membentuk mangkuk datar ke arah datangnya bola. Pada saat menyentuh bola semua jari tangan dirapatkan dan segera ditarik hingga depan dada mengikuti arah jalannya bola.

3. Menangkap bola rendah

Menangkap bola rendah dilakukan dengan sikap permulaan yang sama ketika akan menangkap bola melambung tinggi, tetapi kedua lutut ditekuk lebih rendah. Kedua lengan sejajar dijulurkan lurus ke depan bawah menghadap ke arah datangnya bola. Kedua telapak tangan terbuka dirapatkan hingga kelingking tangan kiri dan kanan rapat. Pada waktu bola menyentuh tangan, semua jari ditutup, kedua tangan sedikit ditarik ke belakang bawah mengikuti arah jalannya bola.

4. Menangkap bola bergulir di tanah

Menangkap bola bergulir di tanah dilakukan dengan sikap permulaan badan menghadap ke arah datangnya bola, dapat bersikap kedua lutut rapat menyentuh tanah, sikap kaki kiri jongkok, kaki kanan berlutut menyentuh tanah secara rapat, sikap berdiri badan dibongkokkan ke depan bawah. Kedua tangan sejajar dijulurkan lurus ke depan bawah menghadap ke arah datangnya bola. Kedua telapak tangan terbuka, sedangkan kedua jari kelingking rapat dan posisi jari yang lain agar merenggang serta sedikit ditekuk di depan, sehingga semua ujung jari menyentuh tanah. Pada waktu bola menyentuh tangan, semua jari ditutup, kedua tangan segera ditarik ke depan.

5. Menangkap bola di samping badan

Apabila bola datangnya melambung di sebelah kanan atau kiri badan, maka cara menangkap bola dapat dilakukan dengan menjulurkan kedua tangan ke samping kanan atau kiri badan, dengan ibu jari saling bersentuhan dan jari-jari agak merenggang serta telapak tangan menghadap ke arah datangnya bola.

6. Menangkap bola bagi pemain penjaga belakang

Bagi pemain penjaga belakang, menangkap bola dilakukan dengan berdiri menghadap ke arah pelambung dengan kedua kaki kangkang ke samping, kedua lutut ditekuk, badan sedikit membungkuk ke depan. Kedua lengan dijulurkan  ke arah depan, tingginya sesuai dengan permintaan pemukul.

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Housewart dan Rivkin (dalam Abdul Rojak, 2011, hlm. 15) menyatakan bahwa teknik memukul bola kasti merupakan “salah satu teknik dalam permainan kasti yang dilakukan oleh regu pemukul dengan melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pelambung”. Tujuan memukul bola adalah untuk menyelamatkan diri atau pelari lain untuk mencapai tiang hinggap. Teknik memukul bola kasti menurut Tri Hananto Budi Santoso, dkk. (2006, hlm. 62) terdiri atas:

1. Pukulan lurus

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pada saat melakukan pukulan lurus, posisi badan menghadap pelambung, memegang pemukul harus kuat agar tidak terlepas dan posisi kaki agak terbuka. Sebelum memukul bola, minta pada pelambung agar bola datang lurus, mengarah ke dada, dan tidak terlalu cepat. Untuk menghasilkan pukulan yang keras, ayunan tangan diikuti gerakan badan. Posisi kaki disesuaikan dengan gerakan tangan, misalnya bila tangan kanan memukul, maka posisi kaki kiri di depan.

2. Pukulan atas atau lambung

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pada saat melakukan pukulan atas atau lambung, posisi badan tegak dengan kedua kaki terbuka. Tangan yang memegang pemukul mengayun dari bawah ke atas. Pandangan agak ke atas ke arah bola yang akan dipukul. Tangan menggengam pemukul dengan baik. Posisi kaki sama dengan posisi kaki pada teknik pukulan lurus.

3. Pukulan samping

Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Pukulan ini agak berbeda karena posisi badan agak miring atau menyamping. Kedua kaki terbuka sama seperti pada pukulan atas. Misalnya, memukul dengan tangan kanan, posisi kaki kanan berada di depan, kemudian pukul sekuatnya ke arah menyamping.

Teknik berlari dalam bermain kasti, ketika berlari kencang dan memerhatikan dimana bola berada, serta berusaha mengindar pada saat akan dimatikan maupun berlari mengelak merupakan upaya pemain regu pemukul dalam menghindari lemparan dari pemain regu jaga agar tidak terkena bola pada saat berlari mengelilingi lapangan.

Referensi
Margiyani (2008). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas 4 SD/MI. Jakarta: Bumi Aksara.
Ridwan, I., & Sulaeman, I. (2008). Kasti. Solo: PT. Widya Duta Grafika.
Rojak, A. (2011). Meningkatkan Keterampilan Memukul Bola Kasti melalui Modifikasi Bola dalam Pembelajaran Permainan Kasti pada Siswa Kelas IV SDN Cipangisikan Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. (Skripsi). Bandung: UPI Kampus Sumedang.
Santoso, T. H. B., dkk. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas 4 SD. Yogyakarta: Yudhistira.
Soejoedi, I. (1979). Permainan dan Metodik Buku II. Jakarta: Depdikbud.
Suwarso, E. & Sumarya (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Waryati, S., dkk. (1996). Pendidikan Permainan Kecil. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis, Bagian Proyek Peningkatan Mutu Guru, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD Setara D-II.
Widya, M. D. A. (2004). Gerak-gerak Dasar Atletik dalam Bermain. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


Demikianlah Artikel Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar

Sekianlah artikel Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar dengan alamat link https://gurupintarmengajar.blogspot.com/2017/03/pengetahuan-dasar-kasti-untuk-anak.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Pengetahuan Dasar Kasti untuk Anak Sekolah Dasar"

Post a Comment

Loading...