Loading...
Judul : Membangun Minat dan Kebiasaan Membaca Anak Mulai dari Lingkungan Keluarga
link : Membangun Minat dan Kebiasaan Membaca Anak Mulai dari Lingkungan Keluarga
Membangun Minat dan Kebiasaan Membaca Anak Mulai dari Lingkungan Keluarga
Membangun Minat dan Kebiasaan Membaca Anak
Mulai dari Lingkungan Keluarga
Karya: Siti Putri Indriani
Menurut Hodgson (1960) (dalam Henry Guntur Tarigan, 2008, hlm. 7) “membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis”. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Sedangkan menurut Tampubolon (1993, hlm. 41) “membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental”. Melalui membaca informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh. Dari dua pengertian di atas, maka membaca adalah kegiatan memperoleh informasi mengenai fakta, data, atau imajinasi penulis yang disampaikan melalui kata-kata berbentuk tulisan.
Sehingga dari pengertian ini jelas bahwa membaca penting bagi manusia dan dari sini tumbuhlah kelompok-kelompok orang yang mempunyai minat membaca. Namun, ada pula kelompok orang yang tidak menyukai proses membaca ini. Minat dan kebiasaan merupakan dua pengertian yang berbeda namun berkaitan. Menurut Bimo Walgino (1981, hlm. 38) “minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut”. Sedangkan “kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama” (Surtikanti dan Joko Santoso, 2008, hlm. 24).
Apabila minat ini sudah tumbuh dan berkembang, kemudian orang tersebut mulai suka membaca, maka kebiasaan membaca pun akan berkembang. Tempat terbaik untuk mengembangkan kebiasaan membaca anak adalah di rumah, bersama keluarga yang sudah jauh lebih dekat. Waktu yang diperlukan untuk membiasakan anak membaca sebaiknya diajarkan sejak dini, walaupun anak belum bisa membaca, namun dapat difokuskan pada beberapa hal yang anak sukai dari buku. Misalnya dengan gambar-gambar yang menarik, sehingga jika anak sudah besar kelak ia menyukai buku dan biasa untuk membaca buku.
Sebagai orang tua memiliki tugas besar jika ingin anaknya suka membaca dan biasa membaca nantinya, maka orang tua harus melakukan usaha-usaha agar mencapai keinginannya terhadap anaknya. Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada anak, sebagai berikut:
1. Menjadi teladan dalam membaca
Setiap waktu anak berada dengan orang tua, diawasi orang tua, dan melakukan segala hal atas izin orang tua, sehingga dengan ini anak akan melihat diri orang tuanya. Kenapa orang tua yang mempunyai kemampuan dalam seni, anaknya pun ikut menyukai hal itu? Karena anak mencontoh orang tuanya yang setiap hari melakukan kegiatan tersebut. Sehingga tidak heran anaknya akan sama seperti itu. Lantas jika orang tua memiliki kemauan anaknya rajin membaca, maka berilah contoh untuknya, minimalnya satu hari sekali orang tua terlihat membaca buku.
2. Membaca dan bercerita
Anak kurang lebih di bawah usia 5 tahun belum dapat memahami suatu bacaan bahkan huruf pun belum hafal. Oleh karena itu, tugas orang tua membacakan dapat berupa cerita yang anak sukai sebagai usaha agar anaknya kelak senang membaca buku. Membacakan cerita dapat dilakukan ketika sedang santai, anak sedang istirahat setelah mereka berlari-larian atau pun sebelum tidur. Usahakan dalam sehari orang tua membacakan buku untuk anaknya walaupun hanya sebentar.
3. Bermain dengan bacaan dan tulisan
Selain hanya dibacakan oleh orang tua, usaha yang dapat dilakukan juga berupa bermain denga bacaan dan tulisan yang disesuaikan dengan perkembangan bahasa anak. Dari mulai anak yang masih coret-coret hingga ia dapat menuliskan kalimat yang didengarnya dan dapat membacanya kembali. Sehingga jika hal ini dibiasakan di rumah maka anak sudah terbiasa dengan bacaan dan tulisan yang nantinya ia menyukai kegiatan membaca.
4. Memanfaatkan sarana-sarana lingkungan
Usaha yang lainnya dapat dengan memanfaatkan sarana yang ada di lingkungannya, dapat berupa karya orang tua langsung, misalnya dengan menamai semua perlengkapan atau cara kerja di rumah. Contohnya, lemari boneka, rak buku, rak sepatu, dan lain sebagainya. Atau dari televisi yang biasa dinyalakan anak. Kemudian sarana yang berada di luar rumah, antara lain:
a. Toko buku
Ketika orang tua mengajak anaknya ke mal hanya untuk sekedar makan atau pergi ke tempat bermain, tidak ada salahnya jika anak diajak pula ke toko buku. Bahkan setiap sebulan sekali ada bagian anaknya membeli buku.
b. Perpustakaan
Selain toko buku dimana bukunya harus dibeli, maka solusi lain adalah perpustakaan. Dengan membawa anak ke perpustakaan, anak dapat mengetahui bagaimana mekanisme di perpustakaan karena berbeda dengan toko buku.
c. Plaza dan toko swalayan
Hal yang dapat dimanfaatkan di plaza atau toko swalayan adalah anak dibimbing membaca label-label toko, barang, dan lain sebagainya. Atau ketika orang tua mengajak anaknya jalan-jalan, anak dibimbing membaca slogan atau iklan-iklan yang berada di luar kaca mobil.
Referensi
Surtikanti dan Santoso, J. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: Badan Penerbit FKIP UMS.
Tampubolon (1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H. G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Walgito, B. (1981). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Membangun Minat dan Kebiasaan Membaca Anak
Mulai dari Lingkungan Keluarga
Karya: Siti Putri Indriani
Menurut Hodgson (1960) (dalam Henry Guntur Tarigan, 2008, hlm. 7) “membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis”. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Sedangkan menurut Tampubolon (1993, hlm. 41) “membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental”. Melalui membaca informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh. Dari dua pengertian di atas, maka membaca adalah kegiatan memperoleh informasi mengenai fakta, data, atau imajinasi penulis yang disampaikan melalui kata-kata berbentuk tulisan.
Sehingga dari pengertian ini jelas bahwa membaca penting bagi manusia dan dari sini tumbuhlah kelompok-kelompok orang yang mempunyai minat membaca. Namun, ada pula kelompok orang yang tidak menyukai proses membaca ini. Minat dan kebiasaan merupakan dua pengertian yang berbeda namun berkaitan. Menurut Bimo Walgino (1981, hlm. 38) “minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut”. Sedangkan “kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama” (Surtikanti dan Joko Santoso, 2008, hlm. 24).
Apabila minat ini sudah tumbuh dan berkembang, kemudian orang tersebut mulai suka membaca, maka kebiasaan membaca pun akan berkembang. Tempat terbaik untuk mengembangkan kebiasaan membaca anak adalah di rumah, bersama keluarga yang sudah jauh lebih dekat. Waktu yang diperlukan untuk membiasakan anak membaca sebaiknya diajarkan sejak dini, walaupun anak belum bisa membaca, namun dapat difokuskan pada beberapa hal yang anak sukai dari buku. Misalnya dengan gambar-gambar yang menarik, sehingga jika anak sudah besar kelak ia menyukai buku dan biasa untuk membaca buku.
Sebagai orang tua memiliki tugas besar jika ingin anaknya suka membaca dan biasa membaca nantinya, maka orang tua harus melakukan usaha-usaha agar mencapai keinginannya terhadap anaknya. Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada anak, sebagai berikut:
1. Menjadi teladan dalam membaca
Setiap waktu anak berada dengan orang tua, diawasi orang tua, dan melakukan segala hal atas izin orang tua, sehingga dengan ini anak akan melihat diri orang tuanya. Kenapa orang tua yang mempunyai kemampuan dalam seni, anaknya pun ikut menyukai hal itu? Karena anak mencontoh orang tuanya yang setiap hari melakukan kegiatan tersebut. Sehingga tidak heran anaknya akan sama seperti itu. Lantas jika orang tua memiliki kemauan anaknya rajin membaca, maka berilah contoh untuknya, minimalnya satu hari sekali orang tua terlihat membaca buku.
2. Membaca dan bercerita
Anak kurang lebih di bawah usia 5 tahun belum dapat memahami suatu bacaan bahkan huruf pun belum hafal. Oleh karena itu, tugas orang tua membacakan dapat berupa cerita yang anak sukai sebagai usaha agar anaknya kelak senang membaca buku. Membacakan cerita dapat dilakukan ketika sedang santai, anak sedang istirahat setelah mereka berlari-larian atau pun sebelum tidur. Usahakan dalam sehari orang tua membacakan buku untuk anaknya walaupun hanya sebentar.
3. Bermain dengan bacaan dan tulisan
Loading...
Lingkungan Keluarga" border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sFkNYguQyrrXfi8EH4f8NV2ChKqOVjm2P-FT6iHTrlPtI77NLojRawa1gKRxMOUznCa3v8O7OMtA=s0-d" title="bermain dengan bacaan dan tulisan">
Selain hanya dibacakan oleh orang tua, usaha yang dapat dilakukan juga berupa bermain denga bacaan dan tulisan yang disesuaikan dengan perkembangan bahasa anak. Dari mulai anak yang masih coret-coret hingga ia dapat menuliskan kalimat yang didengarnya dan dapat membacanya kembali. Sehingga jika hal ini dibiasakan di rumah maka anak sudah terbiasa dengan bacaan dan tulisan yang nantinya ia menyukai kegiatan membaca.
4. Memanfaatkan sarana-sarana lingkungan
Usaha yang lainnya dapat dengan memanfaatkan sarana yang ada di lingkungannya, dapat berupa karya orang tua langsung, misalnya dengan menamai semua perlengkapan atau cara kerja di rumah. Contohnya, lemari boneka, rak buku, rak sepatu, dan lain sebagainya. Atau dari televisi yang biasa dinyalakan anak. Kemudian sarana yang berada di luar rumah, antara lain:
a. Toko buku
Ketika orang tua mengajak anaknya ke mal hanya untuk sekedar makan atau pergi ke tempat bermain, tidak ada salahnya jika anak diajak pula ke toko buku. Bahkan setiap sebulan sekali ada bagian anaknya membeli buku.
b. Perpustakaan
Selain toko buku dimana bukunya harus dibeli, maka solusi lain adalah perpustakaan. Dengan membawa anak ke perpustakaan, anak dapat mengetahui bagaimana mekanisme di perpustakaan karena berbeda dengan toko buku.
c. Plaza dan toko swalayan
Hal yang dapat dimanfaatkan di plaza atau toko swalayan adalah anak dibimbing membaca label-label toko, barang, dan lain sebagainya. Atau ketika orang tua mengajak anaknya jalan-jalan, anak dibimbing membaca slogan atau iklan-iklan yang berada di luar kaca mobil.
Referensi
Surtikanti dan Santoso, J. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: Badan Penerbit FKIP UMS.
Tampubolon (1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H. G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Walgito, B. (1981). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Demikianlah Artikel Membangun Minat dan Kebiasaan Membaca Anak Mulai dari Lingkungan Keluarga
Sekianlah artikel Membangun Minat dan Kebiasaan Membaca Anak Mulai dari Lingkungan Keluarga kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Membangun Minat dan Kebiasaan Membaca Anak Mulai dari Lingkungan Keluarga dengan alamat link https://gurupintarmengajar.blogspot.com/2017/04/membangun-minat-dan-kebiasaan-membaca.html
0 Response to "Membangun Minat dan Kebiasaan Membaca Anak Mulai dari Lingkungan Keluarga"
Post a Comment