Loading...
Judul : Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
link : Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Bimbingan merupakan proses bantuan yang ditujukan untuk membantu individu dalam memahami dirinya baik dari segi bakat, minat, maupun kemampuan dan lingkungan agar mampu membuat keputusan, sehingga tercapai perkembangan secara optimal untuk kepentingan dirinya dan masyarakat. Bimbingan dan konseling termasuk bagian integral dari proses pendidikan secara umum dan memiliki kontribusi terhadap keberhasilan pendidikan di sekolah dasar. Untuk membantu peserta didik ke arah tersebut, pembimbing perlu memahami lebih dalam terkait layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar. Salah satu yang harus dipahami oleh pembimbing di sekolah, yakni jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling. Jenis-jenis layangan bimbingan dan konseling di sekolah dasar, diantaranya:
1. Layanan Orientasi
Layanan yang memungkinkan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru. Layanan ini sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun, yakni pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. Memahami lingkungan baru ini sangat penting karena dengan memahami keadaan sekolah dengan guru dan staf, teman-teman baru, kurikulum, program bimbingan dan konseling, program ekstrakurikuler, fasilitas sarana dan prasarana, serta tata tertib sekolah.
2. Layanan Informasi
Layanan ini memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi belajar, pergaulan, karier, dan pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya memadai. Layanan informasi juga berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. Informasi-informasi yang dimaksud disini berkaitan dengan informasi tentang cara belajar yang baik, bayangan pendidikan lanjutan setelah lulus, dan program beasiswa bagi peserta didik.
3. Layanan Konten
Layanan ini memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar yang baik. Layanan konten berkaitan dengan fungsi pemahaman dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Fungsi pemahaman menyangkut berbagai aspek konten, persepsi, afeksi, sikap, tindakan, dan kebiasaan dalam kaitannya dengan kehidupan di sekolah.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di kelas, kelompok belajar, jurusan, program latihan, magang, kegiatan ekstrakurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat, dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan. Layanan ini biasanya diberikan saat tengah semester, jadi pembimbing telah mengetahui perkembangan akademik, minat, bakat peserta didik, sehingga lebih mudah mengarahkan dan mengembangkan menjadi lebih optimal. Tentunya hal ini didukung dengan kolaborasi antara wali kelas dengan orang tua atau wali peserta didik.
5. Layanan Konseling Perorangan
Layanan ini memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi. Biasanya layanan ini diberikan kepada anak-anak yang bermasalah dalam hal belajar, pergaulan, ataupun masalah pribadi. Terkadang ada peserta didik yang menghampiri gurunya untuk bercerita, dalam hal ini peserta didik terbuka untuk menceritakan masalah dan pembimbing pun dengan mudah memberikan solusi dan pengarahannya. Namun, ada peserta didik yang tertutup dan tidak mau menceritakan masalahnya, sehingga pembimbing harus melakukan pendekatan terlebih dahulu, sehingga sedikit demi sedikit peserta didik tersebut mau menceritakan masalahnya dan pembimbing pun dapat memberikan solusinya.
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan ini memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan. Layanan bimbingan kelompok terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu berperan dalam mencegah berkembangnya masalah atau hambatan melalui pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan, terbinanya hubungan dalam berkomunikasi di antara anggota kelompok sehingga dapat membantu pengembangan diri pribadi, mengembangkan sikap dan komitmen pribadi dan berbagai kemampuan dalam pengambilan keputusan. Untuk layanan ini, pembimbing dapat memberikan suatu tugas atau permasalahan yang harus diselesaikan oleh kelompok. Tujuan pemberian masalah disini yaitu untuk menunjang kehidupan sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
7. Konsultasi
Layanan ini membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Dalam melaksanakan layanan konsultasi ini, guru bimbingan konseling bisa bekerja sama dengan instansi terkait (LPTK, psikolog, psikiater) dan dilaksanakan di kantor tempat praktik konseling. Layanan konsultasi ini terkait dengan fungsi pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan, yaitu untuk membantu peserta didik dan/atau pihak lain (orang tua/wali peserta didik) memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara pemecahan masalah maupun hambatan yang ditemui, sesuai kondisi lingkungan di sekolah.
8. Mediasi
Layanan ini membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antara mereka. Layanan konseling yang dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling terhadap dua pihak (atau lebih) yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan sehingga menjadikan kedua pihak (atau lebih) saling bertentangan dan jauh dari rasa damai. Layanan mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu guru bimbingan dan konseling berusaha menjembatani atau membangun hubungan di antara peserta didik, dengan tujuan membantu tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki hubungan antar personal.
Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Bimbingan merupakan proses bantuan yang ditujukan untuk membantu individu dalam memahami dirinya baik dari segi bakat, minat, maupun kemampuan dan lingkungan agar mampu membuat keputusan, sehingga tercapai perkembangan secara optimal untuk kepentingan dirinya dan masyarakat. Bimbingan dan konseling termasuk bagian integral dari proses pendidikan secara umum dan memiliki kontribusi terhadap keberhasilan pendidikan di sekolah dasar. Untuk membantu peserta didik ke arah tersebut, pembimbing perlu memahami lebih dalam terkait layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar. Salah satu yang harus dipahami oleh pembimbing di sekolah, yakni jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling. Jenis-jenis layangan bimbingan dan konseling di sekolah dasar, diantaranya:
1. Layanan Orientasi
Layanan yang memungkinkan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru. Layanan ini sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun, yakni pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. Memahami lingkungan baru ini sangat penting karena dengan memahami keadaan sekolah dengan guru dan staf, teman-teman baru, kurikulum, program bimbingan dan konseling, program ekstrakurikuler, fasilitas sarana dan prasarana, serta tata tertib sekolah.
2. Layanan Informasi
Layanan ini memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi belajar, pergaulan, karier, dan pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya memadai. Layanan informasi juga berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. Informasi-informasi yang dimaksud disini berkaitan dengan informasi tentang cara belajar yang baik, bayangan pendidikan lanjutan setelah lulus, dan program beasiswa bagi peserta didik.
3. Layanan Konten
Layanan ini memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar yang baik. Layanan konten berkaitan dengan fungsi pemahaman dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Fungsi pemahaman menyangkut berbagai aspek konten, persepsi, afeksi, sikap, tindakan, dan kebiasaan dalam kaitannya dengan kehidupan di sekolah.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di kelas, kelompok belajar, jurusan, program latihan, magang, kegiatan ekstrakurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat, dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan. Layanan ini biasanya diberikan saat tengah semester, jadi pembimbing telah mengetahui perkembangan akademik, minat, bakat peserta didik, sehingga lebih mudah mengarahkan dan mengembangkan menjadi lebih optimal. Tentunya hal ini didukung dengan kolaborasi antara wali kelas dengan orang tua atau wali peserta didik.
Loading...
class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">5. Layanan Konseling Perorangan
Layanan ini memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi. Biasanya layanan ini diberikan kepada anak-anak yang bermasalah dalam hal belajar, pergaulan, ataupun masalah pribadi. Terkadang ada peserta didik yang menghampiri gurunya untuk bercerita, dalam hal ini peserta didik terbuka untuk menceritakan masalah dan pembimbing pun dengan mudah memberikan solusi dan pengarahannya. Namun, ada peserta didik yang tertutup dan tidak mau menceritakan masalahnya, sehingga pembimbing harus melakukan pendekatan terlebih dahulu, sehingga sedikit demi sedikit peserta didik tersebut mau menceritakan masalahnya dan pembimbing pun dapat memberikan solusinya.
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan ini memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan. Layanan bimbingan kelompok terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu berperan dalam mencegah berkembangnya masalah atau hambatan melalui pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan, terbinanya hubungan dalam berkomunikasi di antara anggota kelompok sehingga dapat membantu pengembangan diri pribadi, mengembangkan sikap dan komitmen pribadi dan berbagai kemampuan dalam pengambilan keputusan. Untuk layanan ini, pembimbing dapat memberikan suatu tugas atau permasalahan yang harus diselesaikan oleh kelompok. Tujuan pemberian masalah disini yaitu untuk menunjang kehidupan sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
7. Konsultasi
Layanan ini membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Dalam melaksanakan layanan konsultasi ini, guru bimbingan konseling bisa bekerja sama dengan instansi terkait (LPTK, psikolog, psikiater) dan dilaksanakan di kantor tempat praktik konseling. Layanan konsultasi ini terkait dengan fungsi pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan, yaitu untuk membantu peserta didik dan/atau pihak lain (orang tua/wali peserta didik) memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara pemecahan masalah maupun hambatan yang ditemui, sesuai kondisi lingkungan di sekolah.
8. Mediasi
Layanan ini membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antara mereka. Layanan konseling yang dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling terhadap dua pihak (atau lebih) yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan sehingga menjadikan kedua pihak (atau lebih) saling bertentangan dan jauh dari rasa damai. Layanan mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu guru bimbingan dan konseling berusaha menjembatani atau membangun hubungan di antara peserta didik, dengan tujuan membantu tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki hubungan antar personal.
Demikianlah Artikel Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Sekianlah artikel Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar dengan alamat link https://gurupintarmengajar.blogspot.com/2017/05/jenis-jenis-layanan-bimbingan-dan.html
0 Response to "Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar"
Post a Comment