Loading...
Judul : Masya Allah.. Keterbatasan Fisik Tak Halangi Ikut Aksi Bela Islam #AksiSimpatik55, Apakah Ini RADIKAL?
link : Masya Allah.. Keterbatasan Fisik Tak Halangi Ikut Aksi Bela Islam #AksiSimpatik55, Apakah Ini RADIKAL?
Masya Allah.. Keterbatasan Fisik Tak Halangi Ikut Aksi Bela Islam #AksiSimpatik55, Apakah Ini RADIKAL?
hariankosmos.com - Umat Islam kembali menggelar Aksi Bela Islam #AksiSimpatik55 hari ini, Jumat (5/5/2017), yang berpusat di Masjid Istiqlal Jakarta.
Aksi yang dikomandoi GPNF MUI ini dihadiri Umat Islam dari berbagai penjuru tanah air. Mereka menuntut ditegakkannya keadilan hukum.
Termasuk seorang pemuda muslim ini yang keterbatasan fisik nya tidak menghalangi untuk tetap semangat membela Agama yang telah dinistakan.
Apakah ini yang namanya RADIKAL? Yang kerap disematkan kepada Umat Islam?
Bukan. Inilah GHIROH, bukti adanya Iman dan Islam yang tersemat di dada. GHIROH membuat Umat Islam tak mau cuma diam saat agamanya dinistakan.
Sebagaimana dikatakan Buya Hamka:
"Jika Agamamu, Nabimu, Kitabmu dihina dan engkau diam saja, jelaslah ghiroh telah hilang darimu. Jika ghiroh telah hilang dari hati, gantinya hanya satu, yaitu kain kafan. Sebab kehilangan ghiroh sama dengan mati."
Pemuda ini fisiknya cacat, tapi imannya tak cacat.
Sementara banyak yang fisiknya sempurna tapi imannya cacat.
Pemuda 'Sang Pemburu Surga' ini mengingatkan kita pada sosok Sahabat Nabi yang bernama Amr bin Al-Jamuh. Awalnya Nabi tak mengizinkan Amr bin Al-Jamuh untuk turut berjihad dalam Perang Uhud karena kakinya yang pincang.
Namun Amr bin Al-Jamuh terus mendesak Nabi untuk bisa ikut. Amr bin Al-Jamuh mengatakan kepada Nabi, “Wahai Rasulullah... Demi Allah, aku sangat berharap dengan kepincanganku ini dapat merebut surga.”
Akhirnya Nabi mengizinkan turut berjihad dan Allah karuniakan mati syahid. Subhanallah...
Ya Allah... berilah Surga untuknya, dan untuk Umat Islam yang memiliki Ghiroh membela agamanya. Aamiin...
Sumber: portal islam
hariankosmos.com - Umat Islam kembali menggelar Aksi Bela Islam #AksiSimpatik55 hari ini, Jumat (5/5/2017), yang berpusat di Masjid Istiqlal Jakarta.
Aksi yang dikomandoi GPNF MUI ini dihadiri Umat Islam dari berbagai penjuru tanah air. Mereka menuntut ditegakkannya keadilan hukum.
Termasuk seorang pemuda muslim ini yang keterbatasan fisik nya tidak menghalangi untuk tetap semangat membela Agama yang telah dinistakan.
Apakah ini yang namanya RADIKAL? Yang kerap disematkan kepada Umat Islam?
Bukan. Inilah GHIROH, bukti adanya Iman dan Islam yang tersemat di dada. GHIROH membuat Umat Islam tak mau cuma diam saat agamanya dinistakan.
Sebagaimana dikatakan Buya
Loading...
Hamka:
"Jika Agamamu, Nabimu, Kitabmu dihina dan engkau diam saja, jelaslah ghiroh telah hilang darimu. Jika ghiroh telah hilang dari hati, gantinya hanya satu, yaitu kain kafan. Sebab kehilangan ghiroh sama dengan mati."
Pemuda ini fisiknya cacat, tapi imannya tak cacat.
Sementara banyak yang fisiknya sempurna tapi imannya cacat.
Pemuda 'Sang Pemburu Surga' ini mengingatkan kita pada sosok Sahabat Nabi yang bernama Amr bin Al-Jamuh. Awalnya Nabi tak mengizinkan Amr bin Al-Jamuh untuk turut berjihad dalam Perang Uhud karena kakinya yang pincang.
Namun Amr bin Al-Jamuh terus mendesak Nabi untuk bisa ikut. Amr bin Al-Jamuh mengatakan kepada Nabi, “Wahai Rasulullah... Demi Allah, aku sangat berharap dengan kepincanganku ini dapat merebut surga.”
Akhirnya Nabi mengizinkan turut berjihad dan Allah karuniakan mati syahid. Subhanallah...
Ya Allah... berilah Surga untuknya, dan untuk Umat Islam yang memiliki Ghiroh membela agamanya. Aamiin...
Sumber: portal islam
"Jika Agamamu, Nabimu, Kitabmu dihina dan engkau diam saja, jelaslah ghiroh telah hilang darimu. Jika ghiroh telah hilang dari hati, gantinya hanya satu, yaitu kain kafan. Sebab kehilangan ghiroh sama dengan mati."
Pemuda ini fisiknya cacat, tapi imannya tak cacat.
Sementara banyak yang fisiknya sempurna tapi imannya cacat.
Pemuda 'Sang Pemburu Surga' ini mengingatkan kita pada sosok Sahabat Nabi yang bernama Amr bin Al-Jamuh. Awalnya Nabi tak mengizinkan Amr bin Al-Jamuh untuk turut berjihad dalam Perang Uhud karena kakinya yang pincang.
Namun Amr bin Al-Jamuh terus mendesak Nabi untuk bisa ikut. Amr bin Al-Jamuh mengatakan kepada Nabi, “Wahai Rasulullah... Demi Allah, aku sangat berharap dengan kepincanganku ini dapat merebut surga.”
Akhirnya Nabi mengizinkan turut berjihad dan Allah karuniakan mati syahid. Subhanallah...
Ya Allah... berilah Surga untuknya, dan untuk Umat Islam yang memiliki Ghiroh membela agamanya. Aamiin...
Sumber: portal islam
Demikianlah Artikel Masya Allah.. Keterbatasan Fisik Tak Halangi Ikut Aksi Bela Islam #AksiSimpatik55, Apakah Ini RADIKAL?
Sekianlah artikel Masya Allah.. Keterbatasan Fisik Tak Halangi Ikut Aksi Bela Islam #AksiSimpatik55, Apakah Ini RADIKAL? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Masya Allah.. Keterbatasan Fisik Tak Halangi Ikut Aksi Bela Islam #AksiSimpatik55, Apakah Ini RADIKAL? dengan alamat link https://gurupintarmengajar.blogspot.com/2017/05/masya-allah-keterbatasan-fisik-tak.html
0 Response to "Masya Allah.. Keterbatasan Fisik Tak Halangi Ikut Aksi Bela Islam #AksiSimpatik55, Apakah Ini RADIKAL?"
Post a Comment