Loading...
Judul : Dosen ITB Ciptakan Ide Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir GeoPore
link : Dosen ITB Ciptakan Ide Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir GeoPore
Dosen ITB Ciptakan Ide Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir GeoPore
(berita ini dikutip dari tekno.tempo.co)Genangan Air di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin (http://ift.tt/1wiJ2R2)
TEMPO.CO, Bandung - Dosen ITB Ciptakan Ide Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir GeoPore - Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Bambang Sunendar Purwasasmita, membuat jalan berpori yang berguna untuk menyerap genangan air secara cepat. Inovasi yang diberi nama GeoPore tersebut sangat bermanfaat untuk menanggulangi banjir atau genangan air di jalan-jalan saat musim hujan.
Syarat jalan berpori, kata Bambang, menihilkan penggunaan semen. Sehingga siraman air ke jalan berpori itu akan langsung meresap ke tanah tanpa menyisakan genangan. Model jalan berpori itu didemonstrasikan dalam acara pameran karya dan produk inovasi di Aula Barat ITB, Ahad, 5 Maret 2017.
Menurut Bambang, jalan berpori itu sudah dipakai di rumahnya dan sedang diuji coba di area PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten, sejak September 2016. Jalan GeoPore, yang dibuat sepanjang 25 meter dan selebar 4 meter, bersanding dengan jalan beton di sebelahnya sebagai pembanding. “Untuk jalan besar memakai rangka besi di bawahnya supaya kuat menahan beban kendaraan,” kata dosen Teknik Fisika ITB tersebut.
Adapun untuk di sekitar pekarangan rumah, tempat parkir, atau jalan kompleks, menurut Bambang, bisa dibuat tanpa konstruksi besi asalkan beban kendaraan yang melintas kurang dari 5 ton. “Tahun ini mulai coba pasang di ITB dan rumah dinas Gubernur Jawa Barat,” ujar dia.
Latar belakang pembuatan GeoPore, kata Bambang, didorong pengembangan bahan alami geopolimer seperti keramik yang terbukti kuat dan tahan lama serta tidak beracun. “Kekuatannya bisa puluhan kali lipat daripada semen dan bertahan hingga 40 tahun menurut hasil studi yang ada,” kata Bambang. Riset geopolimer dia lakukan sejak 7 tahun lalu. Di sisi lain, ia melihat ada gerakan biopori dan banjir yang terus terjadi.
GeoPore, kata Bambang, merupakan lapisan setebal 40 sentimeter yang terbagi menjadi lima lapis. Lapisan teratas adalah jalan atau blok berpori yang memakai geopolimer untuk mengikat material pengganti semen. Di bawahnya terlapis pasir dan kerikil, kemudian batuan, dan geotekstil sebagai alasnya.
Selain untuk jalan, GeoPore bisa diterapkan untuk drainase. Dari hasil perhitungan Bambang, daya serap airnya bisa mencapai 1.000 liter per meter persegi setiap menit.
ANWAR SISWADI
Dikutip dari : tekno.tempo.co
Kunjungi Sumber : Dosen ITB Ciptakan Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir
Diedit oleh : ikomputert
(berita ini dikutip dari tekno.tempo.co)
TEMPO.CO, Bandung - Dosen ITB Ciptakan Ide Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir GeoPore - Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Bambang Sunendar Purwasasmita, membuat jalan berpori yang berguna untuk menyerap genangan air secara cepat. Inovasi yang diberi nama GeoPore tersebut sangat bermanfaat untuk menanggulangi banjir atau genangan air di jalan-jalan saat musim hujan.
Syarat jalan berpori, kata Bambang, menihilkan penggunaan semen. Sehingga siraman air ke jalan berpori itu akan langsung meresap ke tanah tanpa menyisakan genangan. Model jalan berpori itu didemonstrasikan dalam acara pameran karya dan produk inovasi di Aula Barat ITB, Ahad, 5 Maret 2017.
Menurut Bambang, jalan berpori itu sudah dipakai di rumahnya dan sedang diuji coba di area PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten, sejak September 2016. Jalan GeoPore, yang dibuat sepanjang 25 meter dan selebar 4 meter, bersanding dengan jalan beton di sebelahnya sebagai pembanding. “Untuk jalan besar memakai rangka besi di bawahnya supaya kuat menahan beban kendaraan,” kata dosen Teknik Fisika ITB tersebut.
Adapun untuk di sekitar pekarangan rumah, tempat parkir, atau jalan kompleks, menurut Bambang, bisa dibuat tanpa konstruksi besi asalkan beban kendaraan yang melintas kurang dari 5 ton. “Tahun ini mulai
Genangan Air di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin (http://ift.tt/1wiJ2R2)
TEMPO.CO, Bandung - Dosen ITB Ciptakan Ide Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir GeoPore - Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Bambang Sunendar Purwasasmita, membuat jalan berpori yang berguna untuk menyerap genangan air secara cepat. Inovasi yang diberi nama GeoPore tersebut sangat bermanfaat untuk menanggulangi banjir atau genangan air di jalan-jalan saat musim hujan.
Syarat jalan berpori, kata Bambang, menihilkan penggunaan semen. Sehingga siraman air ke jalan berpori itu akan langsung meresap ke tanah tanpa menyisakan genangan. Model jalan berpori itu didemonstrasikan dalam acara pameran karya dan produk inovasi di Aula Barat ITB, Ahad, 5 Maret 2017.
Menurut Bambang, jalan berpori itu sudah dipakai di rumahnya dan sedang diuji coba di area PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten, sejak September 2016. Jalan GeoPore, yang dibuat sepanjang 25 meter dan selebar 4 meter, bersanding dengan jalan beton di sebelahnya sebagai pembanding. “Untuk jalan besar memakai rangka besi di bawahnya supaya kuat menahan beban kendaraan,” kata dosen Teknik Fisika ITB tersebut.
Adapun untuk di sekitar pekarangan rumah, tempat parkir, atau jalan kompleks, menurut Bambang, bisa dibuat tanpa konstruksi besi asalkan beban kendaraan yang melintas kurang dari 5 ton. “Tahun ini mulai
Loading...
coba pasang di ITB dan rumah dinas Gubernur Jawa Barat,” ujar dia.
Latar belakang pembuatan GeoPore, kata Bambang, didorong pengembangan bahan alami geopolimer seperti keramik yang terbukti kuat dan tahan lama serta tidak beracun. “Kekuatannya bisa puluhan kali lipat daripada semen dan bertahan hingga 40 tahun menurut hasil studi yang ada,” kata Bambang. Riset geopolimer dia lakukan sejak 7 tahun lalu. Di sisi lain, ia melihat ada gerakan biopori dan banjir yang terus terjadi.
GeoPore, kata Bambang, merupakan lapisan setebal 40 sentimeter yang terbagi menjadi lima lapis. Lapisan teratas adalah jalan atau blok berpori yang memakai geopolimer untuk mengikat material pengganti semen. Di bawahnya terlapis pasir dan kerikil, kemudian batuan, dan geotekstil sebagai alasnya.
Selain untuk jalan, GeoPore bisa diterapkan untuk drainase. Dari hasil perhitungan Bambang, daya serap airnya bisa mencapai 1.000 liter per meter persegi setiap menit.
ANWAR SISWADI
Dikutip dari : tekno.tempo.co
Kunjungi Sumber : Dosen ITB Ciptakan Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir
Diedit oleh : ikomputert
Latar belakang pembuatan GeoPore, kata Bambang, didorong pengembangan bahan alami geopolimer seperti keramik yang terbukti kuat dan tahan lama serta tidak beracun. “Kekuatannya bisa puluhan kali lipat daripada semen dan bertahan hingga 40 tahun menurut hasil studi yang ada,” kata Bambang. Riset geopolimer dia lakukan sejak 7 tahun lalu. Di sisi lain, ia melihat ada gerakan biopori dan banjir yang terus terjadi.
GeoPore, kata Bambang, merupakan lapisan setebal 40 sentimeter yang terbagi menjadi lima lapis. Lapisan teratas adalah jalan atau blok berpori yang memakai geopolimer untuk mengikat material pengganti semen. Di bawahnya terlapis pasir dan kerikil, kemudian batuan, dan geotekstil sebagai alasnya.
Selain untuk jalan, GeoPore bisa diterapkan untuk drainase. Dari hasil perhitungan Bambang, daya serap airnya bisa mencapai 1.000 liter per meter persegi setiap menit.
ANWAR SISWADI
Dikutip dari : tekno.tempo.co
Kunjungi Sumber : Dosen ITB Ciptakan Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir
Diedit oleh : ikomputert
Demikianlah Artikel Dosen ITB Ciptakan Ide Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir GeoPore
Sekianlah artikel Dosen ITB Ciptakan Ide Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir GeoPore kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Dosen ITB Ciptakan Ide Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir GeoPore dengan alamat link https://gurupintarmengajar.blogspot.com/2017/07/dosen-itb-ciptakan-ide-jalan-berpori.html
0 Response to "Dosen ITB Ciptakan Ide Jalan Berpori Untuk Mencegah Banjir GeoPore"
Post a Comment