Loading...

Harvest Moon Back to Nature

Loading...
Harvest Moon Back to Nature - Hallo sahabat Guru pintar, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Harvest Moon Back to Nature, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel GURU, Artikel GURU MAPEL, Artikel IPTEK, Artikel RUANG GURU, Artikel SERTIFIKASI, Artikel TUGAS, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Harvest Moon Back to Nature
link : Harvest Moon Back to Nature

Baca juga


Harvest Moon Back to Nature


Harvest Moon Back to Nature
Karya: Rizki Siddiq Nugraha

Harvest Moon Back to Nature

Harvest Moon Back to Nature adalah game simulasi kehidupan yang dikeluarkan oleh Natsume. Harvest Moon Back to Nature dapat dimainkan dengan konsol Nintendo 2 DS/3 DS dan Playstation 1. Seri yang unik ini berhasil menjadi hits dan terus berkembang dengan konsep yang semakin revolusioner. Meski begitu, seri Harvest Moon Back to Nature yang dikeluarkan pada tahun 2000 ini adalah seri Harvest Moon tersukses dan terbaik. Konsep permainan yang fresh pada kala itu dan musik yang ikonik menjadi ciri khas tersendiri bagi game Harvest Moon Back to Nature.
Permainan dalam Harvest Moon Back to Nature berkutat pada mengelola pertanian/peternakan, mulai dari mencangkul ladang, menata kebun, menanam dan menyirami bibit tumbuhan, memetik buah/sayuran/bunga, memberi pakan ayam/sapi/kuda, mengumpulkan telur ayam, memerah susu sapi, mencukur bulu domba, berkuda, dan bersosialisasi dengan penduduk lainnya.
Game ini berawal dari cerita seorang anak (tokoh utama dalam game), karena kesibukan orang tuanya, ia harus menghabiskan liburan musim panas di masa kecilnya dengan bermain di peternakan kakeknya. Kakeknya juga sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai petani sekaligus peternak, sehingga tidak bisa menemani anak tersebut bermain. Tapi, kakeknya mengizinkan ia bermain sendiri di kebun dan tinggal sesuai kehendaknya. Ketika lelah bermain, ia pergi ke padang rumput untuk berbaring sejenak. Saat terdengar suara nyanyian yang indah, ternyata gadis kecil seumuran dia sedang bernyanyi di dekatnya. Tak lama mereka berteman dan bermain setiap hari sejak saat itu. Ketika tiba waktunya anak itu harus pulang, gadis kecil tersebut merasa sedih dan meminta berjanji untuk kembali ke sini suatu saat nanti.
Bertahun-tahun berikutnya, anak (tokoh utama) tersebut telah tumbuh dewasa dan kembali ke tempat peternakan kakeknya (Mineral Town). Sepeninggal kakeknya, lahan di sana sudah lama tidak terurus, gersang, kotor, dan rumput liar di mana-mana. Mayor kota menjelaskan bahwa untuk menjadi pewaris lahan pertanian yang diakui di kota ini, ia harus bekerja keras membuat tanah ini kembali subur dan sukses seperti dahulu. Penuh hasil panen, telur, susu, dan hasil hutan. Tokoh utama tersebut harus mencapai target itu dalam tiga (3) tahun, jika tidak ia harus pergi.
Sebagai petani yang baik tentu saja kita harus memulai dengan membeli beberapa bibit tanaman. Bibit-bibit hanya bisa ditanam pada musim yang tepat. Terdapat empat (4) musim pada game ini, yakni musim semi, panas, gugur, dan dingin. Selain itu, kita juga bisa menambang di gua, memancing di danau atau laut, serta beternak ayam, sapi, dan domba pada kandang yang telah tersedia. Semua hal tersebut dilakukan untuk menghidupkan kembali ladang dan menjadi petani/peternak sukses yang sekaligus menjadi tujuan utama pada game ini.
Game Harvest Moon Back to Nature aman dimainkan oleh anak karena sama sekali tidak terdapat adegan kekerasan ataupun seksual yang sering dikhawatirkan oleh orang tua saat anak bermain game. Meski begitu, sebagai orang tua, kita harus tetap membimbing dan mengatur anak pada saat bermain game, terutama berkenaan dengan waktu dan lama bermain. Untuk memainkan game ini setidaknya anak harus sudah bisa membaca dan melakukan perhitungan sederhana (penjumlahan atau pengurangan).
Adapun sejumlah hal yang mendidik dari game Harvest Moon Back to Nature, di antaranya:

1. Mengenalkan aktivitas bertani/beternak

Harvest Moon Back to Nature

Game Harvest Moon Back to Nature pada dasarnya merupakan game bertani/beternak. Anak akan dikenalkan dengan berbagai aktivitas bertani, seperti memilih dan membeli bibit yang cocok sesuai musim, mencangkul lahan, menyiram bibit tanaman, memanen buah/sayuran/bunga, menjual hasil panen, dan sebagainya. Anak juga akan dikenalkan dengan berbagai aktivitas beternak, seperti membeli hewan ternak ayam/sapi/domba, memberi makan ternak, merawat ternak, memeras sapi, mencukur bulu domba, menjual hasil ternak, dan sebagainya.

2. Mengajarkan pentingnya bersosialisasi

Harvest Moon Back to Nature

Di kota Mineral Town (kota pada game Harvest Moon Back to Nature) banyak terdapat keluarga kecil, seperti keluarga tukang pandai besi, penjual anggur, penjaga perpustakaan, pengurus penginapan, penjual di supermarket, peternak ayam, peternak sapi, tukang kayu, dan sebagainya. Menjalin hubungan baik dengan semua orang adalah salah satu langkah untuk tetap dapat tinggal di kota tersebut. Untuk itu, bersosial pada game ini merupakan salah satu unsur penting yang harus dilakukan.

3. Mengatur keuangan

Harvest Moon Back to Nature

Pada game Harvest Moon Back to Nature terdapat mata uang yang dilambangkan dengan “G” atau gold. Pada awal permainan, tokoh utama pada game ini hanya diberikan modal 500 G. Gold pada game ini memiliki peranan penting. Hampir setiap aktivitas yang dilakukan pada game Harvest Moon Back to Nature memerlukan modal gold, seperti membeli benih, membeli ternak, membeli pakan ternak, membeli alat-alat, meng-upgrade peralatan, meng-upgrade kandang ternak, dan sebagainya. Dengan demikian, anak harus mempertimbangkan penggunaan gold secara bijak agar tidak bangkrut dalam memainkan game ini.

4. Manajemen aktivitas dan waktu

Harvest Moon Back to Nature

Harvest Moon Back to Nature menyuguhkan beragam aktivitas yang dapat dilakukan setiap harinya, seperti bertani, beternak, menambang, memancing, mencari hasil hutan, belanja, bersosialisasi, dan lain-lain. Selain itu, terdapat juga aktivitas yang hanya dapat dilakukan pada tanggal dan waktu tertentu dalam game, seperti event, lomba, dan perayaan. Untuk itu, anak harus sedemikian rupa mengatur jadwal aktivitas yang akan dilakukan setiap harinya. Di sisi lain, anak juga tidak boleh terlalu memporsir aktivitas yang dikerjakan misalnya, bekerja terus menerus pada saat hari hujan atau sampai larut malam karena hal tersebut dapat menyebabkan karakter menjadi sakit.

5. Belajar bahasa Inggris

Harvest Moon Back to Nature

Game Harvest Moon Back to Nature pada versi internasionalnya menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris. Maka, pada saat memainkan permainan ini, anak secara tidak langsung akan mempelajari kosakata bahasa Inggris, terutama kosakata yang berkenaan dengan aktivitas bertani/beternak dan kosakata percakapan sederhana lainnya. Oleh sebab itu, game ini juga cocok untuk secara tidak langsung membelajarkan bahasa Inggris pada anak.
Loading...

Harvest Moon Back to Nature
Karya: Rizki Siddiq Nugraha

Harvest Moon Back to Nature

Harvest Moon Back to Nature adalah game simulasi kehidupan yang dikeluarkan oleh Natsume. Harvest Moon Back to Nature dapat dimainkan dengan konsol Nintendo 2 DS/3 DS dan Playstation 1. Seri yang unik ini berhasil menjadi hits dan terus berkembang dengan konsep yang semakin revolusioner. Meski begitu, seri Harvest Moon Back to Nature yang dikeluarkan pada tahun 2000 ini adalah seri Harvest Moon tersukses dan terbaik. Konsep permainan yang fresh pada kala itu dan musik yang ikonik menjadi ciri khas tersendiri bagi game Harvest Moon Back to Nature.
Permainan dalam Harvest Moon Back to Nature berkutat pada mengelola pertanian/peternakan, mulai dari mencangkul ladang, menata kebun, menanam dan menyirami bibit tumbuhan, memetik buah/sayuran/bunga, memberi pakan ayam/sapi/kuda, mengumpulkan telur ayam, memerah susu sapi, mencukur bulu domba, berkuda, dan bersosialisasi dengan penduduk lainnya.
Game ini berawal dari cerita seorang anak (tokoh utama dalam game), karena kesibukan orang tuanya, ia harus menghabiskan liburan musim panas di masa kecilnya dengan bermain di peternakan kakeknya. Kakeknya juga sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai petani sekaligus peternak, sehingga tidak bisa menemani anak tersebut bermain. Tapi, kakeknya mengizinkan ia bermain sendiri di kebun dan tinggal sesuai kehendaknya. Ketika lelah bermain, ia pergi ke padang rumput untuk berbaring sejenak. Saat terdengar suara nyanyian yang indah, ternyata gadis kecil seumuran dia sedang bernyanyi di dekatnya. Tak lama mereka berteman dan bermain setiap hari sejak saat itu. Ketika tiba waktunya anak itu harus pulang, gadis kecil tersebut merasa sedih dan meminta berjanji untuk kembali ke sini suatu saat nanti.
Bertahun-tahun berikutnya, anak (tokoh utama) tersebut telah tumbuh dewasa dan kembali ke tempat peternakan kakeknya (Mineral Town). Sepeninggal kakeknya, lahan di sana sudah lama tidak terurus, gersang, kotor, dan rumput liar di mana-mana. Mayor kota menjelaskan bahwa untuk menjadi pewaris lahan pertanian yang diakui di kota ini, ia harus bekerja keras membuat tanah ini kembali subur dan sukses seperti dahulu. Penuh hasil panen, telur, susu, dan hasil hutan. Tokoh utama tersebut harus mencapai target itu dalam tiga (3) tahun, jika tidak ia harus pergi.
Sebagai petani yang baik tentu saja kita harus memulai dengan membeli beberapa bibit tanaman. Bibit-bibit hanya bisa ditanam pada musim yang tepat. Terdapat empat (4) musim pada game ini, yakni musim semi, panas, gugur, dan dingin. Selain itu, kita juga bisa menambang di gua, memancing di danau atau laut, serta beternak ayam, sapi, dan domba pada kandang yang telah tersedia. Semua hal tersebut dilakukan untuk menghidupkan kembali ladang dan menjadi petani/peternak sukses yang sekaligus menjadi tujuan utama pada game ini.
Game Harvest Moon Back to Nature aman dimainkan oleh anak karena sama sekali tidak terdapat adegan kekerasan ataupun seksual yang sering dikhawatirkan oleh orang tua saat anak bermain game. Meski begitu, sebagai orang tua, kita harus tetap membimbing dan mengatur anak pada saat bermain game, terutama berkenaan dengan waktu dan lama bermain. Untuk memainkan game ini setidaknya anak harus sudah bisa membaca dan melakukan perhitungan sederhana (penjumlahan atau pengurangan).
Adapun sejumlah hal yang mendidik dari game Harvest Moon Back to Nature, di antaranya:

1. Mengenalkan aktivitas bertani/beternak

Harvest Moon Back to Nature

Game Harvest Moon Back to Nature pada dasarnya merupakan game bertani/beternak. Anak akan dikenalkan dengan berbagai aktivitas bertani, seperti memilih dan membeli bibit yang cocok sesuai musim, mencangkul lahan, menyiram bibit tanaman, memanen buah/sayuran/bunga, menjual hasil panen, dan sebagainya. Anak juga akan dikenalkan dengan berbagai aktivitas beternak, seperti membeli hewan ternak ayam/sapi/domba, memberi makan ternak, merawat ternak, memeras sapi, mencukur bulu domba, menjual hasil ternak, dan sebagainya.

2. Mengajarkan pentingnya bersosialisasi

Harvest Moon Back to Nature

Di kota Mineral Town (kota pada game Harvest Moon Back to Nature) banyak terdapat keluarga kecil, seperti keluarga tukang pandai besi, penjual anggur, penjaga perpustakaan, pengurus penginapan, penjual di supermarket, peternak ayam, peternak sapi, tukang kayu, dan sebagainya. Menjalin hubungan baik dengan semua orang adalah salah satu langkah untuk tetap dapat tinggal di kota tersebut. Untuk itu, bersosial pada game ini merupakan salah satu unsur penting yang harus dilakukan.

3. Mengatur keuangan

Harvest Moon Back to Nature

Pada game Harvest Moon Back to Nature terdapat mata uang yang dilambangkan dengan “G” atau gold. Pada awal permainan, tokoh utama pada game ini hanya diberikan modal 500 G. Gold pada game ini memiliki peranan penting. Hampir setiap aktivitas yang dilakukan pada game Harvest Moon Back to Nature memerlukan modal gold, seperti membeli benih, membeli ternak, membeli pakan ternak, membeli alat-alat, meng-upgrade peralatan, meng-upgrade kandang ternak, dan sebagainya. Dengan demikian, anak harus mempertimbangkan penggunaan gold secara bijak agar tidak bangkrut dalam memainkan game ini.

4. Manajemen aktivitas dan waktu

Harvest Moon Back to Nature

Harvest Moon Back to Nature menyuguhkan beragam aktivitas yang dapat dilakukan setiap harinya, seperti bertani, beternak, menambang, memancing, mencari hasil hutan, belanja, bersosialisasi, dan lain-lain. Selain itu, terdapat juga aktivitas yang hanya dapat dilakukan pada tanggal dan waktu tertentu dalam game, seperti event, lomba, dan perayaan. Untuk itu, anak harus sedemikian rupa mengatur jadwal aktivitas yang akan dilakukan setiap harinya. Di sisi lain, anak juga tidak boleh terlalu memporsir aktivitas yang dikerjakan misalnya, bekerja terus menerus pada saat hari hujan atau sampai larut malam karena hal tersebut dapat menyebabkan karakter menjadi sakit.

5. Belajar bahasa Inggris

Harvest Moon Back to Nature

Game Harvest Moon Back to Nature pada versi internasionalnya menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris. Maka, pada saat memainkan permainan ini, anak secara tidak langsung akan mempelajari kosakata bahasa Inggris, terutama kosakata yang berkenaan dengan aktivitas bertani/beternak dan kosakata percakapan sederhana lainnya. Oleh sebab itu, game ini juga cocok untuk secara tidak langsung membelajarkan bahasa Inggris pada anak.


Demikianlah Artikel Harvest Moon Back to Nature

Sekianlah artikel Harvest Moon Back to Nature kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Harvest Moon Back to Nature dengan alamat link https://gurupintarmengajar.blogspot.com/2018/04/harvest-moon-back-to-nature.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Harvest Moon Back to Nature"

Post a Comment

Loading...