Loading...

Sendi Pada Rangka Manusia

Loading...
Sendi Pada Rangka Manusia - Hallo sahabat Guru pintar, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sendi Pada Rangka Manusia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel GURU, Artikel GURU MAPEL, Artikel IPTEK, Artikel RUANG GURU, Artikel SERTIFIKASI, Artikel TUGAS, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sendi Pada Rangka Manusia
link : Sendi Pada Rangka Manusia

Baca juga


Sendi Pada Rangka Manusia


Sendi Pada Rangka Manusia
Karya: Rizki Siddiq Nugraha

Sendi adalah tempat perhubungan antara tulang-tulang atau antara tulang dengan tulang rawan. Sendi pada tulang terbentuk pada kartilago yang membesar. Kartilago ini di bagian ujungnya akan diliputi jaringan ikat dan selaput sendi (membrane synovial). Jaringan ikat berfungsi untuk menguatkan hubungan antartulang sedangkan selaput sendi menghasilkan cairan synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi.
Secara fungsional sendi terbagi atas:
1. Synarthrosis (sendi mati)
Synarthrosis atau sendi mati adalah jenis persediaan yang tidak dapat digerakkan. Pada sendi mati, jaringan ikat yang menjadi penghubung antartulang akan mengeras dan berubah menjadi tulang. Selain itu, pada hubungan antartulang ini celah sendi pun tidak ditemukan. Sendi mati dibedakan menjadi dua tipe, yakni:
a. Tipe suture adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat. Misalnya, pada tolang tengkorak.
b. Tipe sinkondris adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh kartilago hialin. Misalnya, hubungan diafisis dan epifisis pada tulang dewasa.
2. Amphiarthrosis (sendi kaku)
Amphiarthrosis atau sendi kaku adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk dapat sedikit digerakkan. Sendi ini dihubungkan oleh kartilago. Sendi kaku dibedakan menjadi dua tipe, yakni:
a. Tipe simfisis adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Misalnya, pada tulang kemaluan dan sendi antartulang belakang.
b. Pad sindesmosis adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Misalnya, pada sendi antartulang kering dan tulang betis.
3. Dyarthrosis (sendi gerak)
Dyarthrosis atau sendi gerak adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk leluasa digerakkan karena antara dua tulang tidak dihubungkan oleh jaringan ikat. Ciri sendi ini, antara lain:
a. Permukaan sendi dilapisi selaput jaringan ikat fibrous yang tipis dan menyerabut.
b. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh selaput sendi, yaitu selaput penghasil cairan synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi.
c. Kapsul fibrousnya diperkuat dengan adanya ligamen, namun ada juga yang tidak.
d. Biasanya terdapat bantalan kartilago serabut di dalam kapsulnya.
Sendi dyarthrosis dapat dengan mudah ditemukan pada bagian-bagian tubuh manusia. Adapun berdasar arah gerakannya, sendi dyarthrosis dibedakan atas enam macam, di antaranya:

a. Sendi engsel

Sendi Pada Rangka Manusia

Sendi engsel adalah sendi dyarthrosis yang ujung-ujung tulangnya berporos satu dan membentuk engsel. Arah gerakannya hanya satu, yaitu seperti gerakan engsel pintu. Contoh sendi engsel, misalnya terdapat pada mata kaki, sendi siku, lutut, dan ruas jari.

b. Sendi putar

Sendi Pada Rangka Manusia

Sendi putar adalah sendi dyarthrosis yang salah satu ujung tulangnya dapat mengitari ujung tulang lainnya. Arah gerakannya memungkinkan untuk berotasi pada satu poros. Contoh sendi putar, misalnya terdapat pada sendi antara tulang atlas dan tulang tengkorak, serta sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil.

c. Sendi pelana atau sendi sela

Sendi Pada Rangka Manusia

Sendi pelana adalah sendi dyarthrosis yang ujung-ujung tulangnya bertaut dan berbentuk pelana. Sendi ini memiliki dua poros sehingga dapat bergerak bebas, persis seperti gerakan orang yang sedang berkuda. Contoh sendi pelana, misalnya terdapat pada sendi antara tulang pergelangan tangan tulang dengan tulang telapak tangan atau sendi antara tulang telapak tangan dengan ruas jari.

d. Sendi kondiloid atau sendi elipsoid

Sendi Pada Rangka Manusia

Sendi kondiloid adalah sendi dyarthrosis yang ujung-ujung tulangnya memungkinkan gerakan ke kanan, ke kiri, ke depan, dan ke belakang. Salah satu ujung tulang pada sendi ini berbentuk oval dan masuk ke dalam ujung tulang lain. Contoh sendi kondiloid, misalnya pada sendi antara tulang pergelangan tangan dan tulang pengumpil.

e. Sendi peluru

Sendi Pada Rangka Manusia

Sendi peluru adalah sendi dyarthrosis yang ujung-ujung tulangnya berbentuk bongkol dan lekuk. Dengan bentuknya ini, gerakan bebas ke semua arah bisa dilakukan karena poros yang terbentuk berjumlah tiga. Contoh sendi peluru misalnya, pada sendi antara tulang lengan atas dan tulang gelang bahu, serta pada tulang paha dan tulang gelang panggul.

f. Sendi luncur

Sendi Pada Rangka Manusia

Sendi luncur adalah sendi dyarthrosis yang ujung-ujung tulangnya agak rata. Sendi luncur tidak mempunyai poros, sehingga hanya dapat melakukan gerakan menggeser. Contoh sendi luncur, misalnya pada sendi antara tulang pergelangan tangan, tulang selangka, tulang pergelangan kaki, dan tulang belikat.
Loading...

Sendi Pada Rangka Manusia
Karya: Rizki Siddiq Nugraha

Sendi adalah tempat perhubungan antara tulang-tulang atau antara tulang dengan tulang rawan. Sendi pada tulang terbentuk pada kartilago yang membesar. Kartilago ini di bagian ujungnya akan diliputi jaringan ikat dan selaput sendi (membrane synovial). Jaringan ikat berfungsi untuk menguatkan hubungan antartulang sedangkan selaput sendi menghasilkan cairan synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi.
Secara fungsional sendi terbagi atas:
1. Synarthrosis (sendi mati)
Synarthrosis atau sendi mati adalah jenis persediaan yang tidak dapat digerakkan. Pada sendi mati, jaringan ikat yang menjadi penghubung antartulang akan mengeras dan berubah menjadi tulang. Selain itu, pada hubungan antartulang ini celah sendi pun tidak ditemukan. Sendi mati dibedakan menjadi dua tipe, yakni:
a. Tipe suture adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat. Misalnya, pada tolang tengkorak.
b. Tipe sinkondris adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh kartilago hialin. Misalnya, hubungan diafisis dan epifisis pada tulang dewasa.
2. Amphiarthrosis (sendi kaku)
Amphiarthrosis atau sendi kaku adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk dapat sedikit digerakkan. Sendi ini dihubungkan oleh kartilago. Sendi kaku dibedakan menjadi dua tipe, yakni:
a. Tipe simfisis adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Misalnya, pada tulang kemaluan dan sendi antartulang belakang.
b. Pad sindesmosis adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Misalnya, pada sendi antartulang kering dan tulang betis.
3. Dyarthrosis (sendi gerak)
Dyarthrosis atau sendi gerak adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk leluasa digerakkan karena antara dua tulang tidak dihubungkan oleh jaringan ikat. Ciri sendi ini, antara lain:
a. Permukaan sendi dilapisi selaput jaringan ikat fibrous yang tipis dan menyerabut.
b. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh selaput sendi, yaitu selaput penghasil cairan synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi.
c. Kapsul fibrousnya diperkuat dengan adanya ligamen, namun ada juga yang tidak.
d. Biasanya terdapat bantalan kartilago serabut di dalam kapsulnya.
Sendi dyarthrosis dapat dengan mudah ditemukan pada bagian-bagian tubuh manusia. Adapun berdasar arah gerakannya, sendi dyarthrosis dibedakan atas enam macam, di antaranya:

a. Sendi engsel

Sendi Pada Rangka Manusia

Sendi engsel adalah sendi dyarthrosis yang ujung-ujung tulangnya berporos satu dan membentuk engsel. Arah gerakannya hanya satu, yaitu seperti gerakan engsel pintu. Contoh sendi engsel, misalnya terdapat pada mata kaki, sendi siku, lutut, dan ruas jari.

b. Sendi putar

Sendi Pada Rangka Manusia

Sendi putar adalah sendi dyarthrosis yang salah satu ujung tulangnya dapat mengitari ujung tulang lainnya. Arah gerakannya memungkinkan untuk berotasi pada satu poros. Contoh sendi putar, misalnya terdapat pada sendi antara tulang atlas dan tulang tengkorak, serta sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil.

c. Sendi pelana atau sendi sela

Sendi Pada Rangka Manusia

Sendi pelana adalah sendi dyarthrosis yang ujung-ujung tulangnya bertaut dan berbentuk pelana. Sendi ini memiliki dua poros sehingga dapat bergerak bebas, persis seperti gerakan orang yang sedang berkuda. Contoh sendi pelana, misalnya terdapat pada sendi antara tulang pergelangan tangan tulang dengan tulang telapak tangan atau sendi antara tulang telapak tangan dengan ruas jari.

d. Sendi kondiloid atau sendi elipsoid

Sendi Pada Rangka Manusia

Sendi kondiloid adalah sendi dyarthrosis yang ujung-ujung tulangnya memungkinkan gerakan ke kanan, ke kiri, ke depan, dan ke belakang. Salah satu ujung tulang pada sendi ini berbentuk oval dan masuk ke dalam ujung tulang lain. Contoh sendi kondiloid, misalnya pada sendi antara tulang pergelangan tangan dan tulang pengumpil.

e. Sendi peluru

Sendi Pada Rangka Manusia

Sendi peluru adalah sendi dyarthrosis yang ujung-ujung tulangnya berbentuk bongkol dan lekuk. Dengan bentuknya ini, gerakan bebas ke semua arah bisa dilakukan karena poros yang terbentuk berjumlah tiga. Contoh sendi peluru misalnya, pada sendi antara tulang lengan atas dan tulang gelang bahu, serta pada tulang paha dan tulang gelang panggul.

f. Sendi luncur

Sendi Pada Rangka Manusia

Sendi luncur adalah sendi dyarthrosis yang ujung-ujung tulangnya agak rata. Sendi luncur tidak mempunyai poros, sehingga hanya dapat melakukan gerakan menggeser. Contoh sendi luncur, misalnya pada sendi antara tulang pergelangan tangan, tulang selangka, tulang pergelangan kaki, dan tulang belikat.


Demikianlah Artikel Sendi Pada Rangka Manusia

Sekianlah artikel Sendi Pada Rangka Manusia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sendi Pada Rangka Manusia dengan alamat link https://gurupintarmengajar.blogspot.com/2018/04/sendi-pada-rangka-manusia.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sendi Pada Rangka Manusia"

Post a Comment

Loading...