Loading...
Judul : Alat Musik Tradisional Saluang
link : Alat Musik Tradisional Saluang
Alat Musik Tradisional Saluang
Alat Musik Tradisional Saluang
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang. Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat Saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tetapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm.
Fungsi saluang di Minangkabau adalah sebagai ungkapan emosional dari pemainnya yang mengungkapkan perasaan yang sedang ada pada dirinya sehingga melalui paduan kesenian salaung ini, pemain saluang akan merasa puas dengan apa yang ia rasakan. Saluang juga berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat, yakni dengan cara memberi kesan kegembiraan dan kemeriahan dalam berbagai kegiatan yang ada di tengah masyarakat. Saluang juga sering dimainkan di berbagai acara adat Minangkabau, seperti acara perkawinan, batagak penghulu, batagak rumah gadang, dan sebagainya.
Alat musik tradisional saluang memiliki berbagai jenis, antara lain:
1. Saluang darek
Saluang darek merupakan jenis instrumen musik tiup yang sangat populer di Minangkabau. Dinamakan saluang darek, karena tempat tumbuh dan berkembangnya instrumen ini terutama di daerah darek Minangkabau yang lebih dikenal dengan sebutan Luhan Nan Tigo.
Saluang darek dibuat dari bambu talang yang mempunyai ruas panjang. Talang yang baik untuk dijadikan saluang adalah talang yang agak tebal. Besar dan panjang saluang darek tergantung pada keinginan orang yang membuat atau si peniup saluang itu sendiri. Pada umumnya orang membuat saluang darek dengan garis tengah sekitar 3-3,5 cm. Saluang darek mempunyai empat buah lobang nada dengan keadaan ujung dan pangkal saluang tetap bolong. Bunyi dihasilkan melalui tiupan pada salah satu sisi yang bolong tersebut.
Berdasar pada bentuknya, instrumen musik saluang darek termasuk jenis end blown flute (tidak mempunyai lidah). Fungsi utama saluang darek adalah sebagai alat untuk mengiringi dendang (musik vokal Minangkabau). Di sisi lain, saluang darek juga berfungsi sebagai hiburan pribadi bagi anggota masyakarat yang dimainkan secara tunggal, sebagai ungkapan perasaan yang tidak dapat disampaikan pada orang lain.
2. Saluang pauah
Saluang pauah termasuk jenis instrumen musik aerophone dan memiliki lidah (wistle flute) yang sangat dikenal di daerah Pauah. Saluang ini memiliki enam buah lobang nada dengan teknik meniup hampir sama dengan recorder. Saluang pauah biasanya digunakan untuk mengiringi dendang kaba dalam acara adat di daerah Pauah dan sekitarnya, yang dilaksanakan pada malam hari sampai menjelang subuh. Pertunjukan saluang pauah dalam konteks upacara adat lebih bersifat hiburan untuk memeriahkan upacara.
3. Saluang sirompak
Saluang sirompak termasuk jenis instrumen musik aerophone dan tidak memiliki lidah (end blown flute) yang berkembang terutama di daerah Taeh Barueh, Sumatera Barat. Saluang sirompak memiliki lima lobang nada dengan ketentuan empat lobang nada terdapat pada bagian atas dan satu lobang nada terdapat pada bagian belakang (sejajar atau tepat di bawah lobang nada keempat).
Dahulu, fungsi utama dari siluang sirompak adalah sebagai alat untuk mengiringi dendang yang lebih dikenal dengan dendang sirompak. Dendang dan siluang sirompak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pertunjukan musik sirompak, suatu pertunjukan yang bersifat ritual magis.
4. Saluang panjang
Saluang panjang termasuk jenis instrumen musik aerophone dan tidak memiliki lidah (end blown flute) berkembang terutama di daerah Sungai Pagu, Sumatera Barat. Saluang jenis ini sering juga disebut dengan saluang sungai pagu. Instrumen saluang panjang mempunyai tiga lobang nada dengan ketentuan dua lobang nada terletak pada bagian atas dan satu lobang nada terletak pada bagian bawah. Saluang panjang biasanya difungsikan untuk mengiringi dendang, khusunya dendang-dendang yang berkembang di daerah Sungai Pagu.
Adapun cara memainkan alat musik tradisional saluang secara umum dijabarkan sebagai berikut:
1. Posisi mulut
Posisi bibir sangat erak kaitannya dengan arah kemiringan saluang yang dimainkan oleh seseorang. Jika saluang tersebut arah miringnya ke sebelah kiri, maka saluang diletakkan pada tepi bibir sebelah kanan, sebaliknya jika saluang tersebut arahnya miring ke sebelah kanan, maka saluang diletakkan pada tepi bibir sebelah kiri. Jika diperhatikan dengan seksama, posisi saluang pada mulut dan teknik memegang saluang, maka akan terbentuk sudut kurang lebih 45 derajat sehingga arah kepala agak berlawanan dengan kemiringan saluang.
2. Posisi jari
Jika posisi saluang agak miring ke kanan-bawah, maka posisi jarinya sebagai berikut:
a. Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kanan ditempatkan pada dua lubang sebelah bawah dari saluang.
b. Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kiri ditempatkan pada dua buah lubang sebelah atas saluang.
c. Posisi tangan tidak tegak lurus, tetapi sedikit serong.
Adapun untuk pemain saluang yang kidal, posisi jari harus berlawanan sebagai berikut:
a. Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kiri ditempatkan pada dua lubang sebelah bawah dari saluang.
b. Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kanan ditempatkan pada dua buah lubang sebelah atas saluang.
3. Posisi duduk
Posisi duduk umumnya bagi si peniup saluang adalah dengan sikap duduk bersila di atas tikar bersama-sama dengan tukang dendang dan para penonton. Hal tersebut melambangkan kesederhanaan dan dapat menimbulkan suatu keakraban satu sama lain.
Terdapat dua teknik cara meniup saluang, sebagai berikut:
1. Tiupan yang berasal dari rahang dalam kerongkongan, yakni berasal dari bagian dalam mulut.
2. Tiupan dari mulut, yaitu tiupan udara yang dilahirkan dari rongga mulut di mana seolah-olah terdapat gelembung udara di dalam rongga mulut tersebut yang siap untuk ditiupkan ke lubang saluang.
Loading...
Alat Musik Tradisional Saluang
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang. Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat Saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tetapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm.
Fungsi saluang di Minangkabau adalah sebagai ungkapan emosional dari pemainnya yang mengungkapkan perasaan yang sedang ada pada dirinya sehingga melalui paduan kesenian salaung ini, pemain saluang akan merasa puas dengan apa yang ia rasakan. Saluang juga berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat, yakni dengan cara memberi kesan kegembiraan dan kemeriahan dalam berbagai kegiatan yang ada di tengah masyarakat. Saluang juga sering dimainkan di berbagai acara adat Minangkabau, seperti acara perkawinan, batagak penghulu, batagak rumah gadang, dan sebagainya.
Alat musik tradisional saluang memiliki berbagai jenis, antara lain:
1. Saluang darek
Saluang darek merupakan jenis instrumen musik tiup yang sangat populer di Minangkabau. Dinamakan saluang darek, karena tempat tumbuh dan berkembangnya instrumen ini terutama di daerah darek Minangkabau yang lebih dikenal dengan sebutan Luhan Nan Tigo.
Saluang darek dibuat dari bambu talang yang mempunyai ruas panjang. Talang yang baik untuk dijadikan saluang adalah talang yang agak tebal. Besar dan panjang saluang darek tergantung pada keinginan orang yang membuat atau si peniup saluang itu sendiri. Pada umumnya orang membuat saluang darek dengan garis tengah sekitar 3-3,5 cm. Saluang darek mempunyai empat buah lobang nada dengan keadaan ujung dan pangkal saluang tetap bolong. Bunyi dihasilkan melalui tiupan pada salah satu sisi yang bolong tersebut.
Berdasar pada bentuknya, instrumen musik saluang darek termasuk jenis end blown flute (tidak mempunyai lidah). Fungsi utama saluang darek adalah sebagai alat untuk mengiringi dendang (musik vokal Minangkabau). Di sisi lain, saluang darek juga berfungsi sebagai hiburan pribadi bagi anggota masyakarat yang dimainkan secara tunggal, sebagai ungkapan perasaan yang tidak dapat disampaikan pada orang lain.
2. Saluang pauah
Saluang pauah termasuk jenis instrumen musik aerophone dan memiliki lidah (wistle flute) yang sangat dikenal di daerah Pauah. Saluang ini memiliki enam buah lobang nada dengan teknik meniup hampir sama dengan recorder. Saluang pauah biasanya digunakan untuk mengiringi dendang kaba dalam acara adat di daerah Pauah dan sekitarnya, yang dilaksanakan pada malam hari sampai menjelang subuh. Pertunjukan saluang pauah dalam konteks upacara adat lebih bersifat hiburan untuk memeriahkan upacara.
3. Saluang sirompak
Saluang sirompak termasuk jenis instrumen musik aerophone dan tidak memiliki lidah (end blown flute) yang berkembang terutama di daerah Taeh Barueh, Sumatera Barat. Saluang sirompak memiliki lima lobang nada dengan ketentuan empat lobang nada terdapat pada bagian atas dan satu lobang nada terdapat pada bagian belakang (sejajar atau tepat di bawah lobang nada keempat).
Dahulu, fungsi utama dari siluang sirompak adalah sebagai alat untuk mengiringi dendang yang lebih dikenal dengan dendang sirompak. Dendang dan siluang sirompak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pertunjukan musik sirompak, suatu pertunjukan yang bersifat ritual magis.
4. Saluang panjang
Saluang panjang termasuk jenis instrumen musik aerophone dan tidak memiliki lidah (end blown flute) berkembang terutama di daerah Sungai Pagu, Sumatera Barat. Saluang jenis ini sering juga disebut dengan saluang sungai pagu. Instrumen saluang panjang mempunyai tiga lobang nada dengan ketentuan dua lobang nada terletak pada bagian atas dan satu lobang nada terletak pada bagian bawah. Saluang panjang biasanya difungsikan untuk mengiringi dendang, khusunya dendang-dendang yang berkembang di daerah Sungai Pagu.
Adapun cara memainkan alat musik tradisional saluang secara umum dijabarkan sebagai berikut:
1. Posisi mulut
Posisi bibir sangat erak kaitannya dengan arah kemiringan saluang yang dimainkan oleh seseorang. Jika saluang tersebut arah miringnya ke sebelah kiri, maka saluang diletakkan pada tepi bibir sebelah kanan, sebaliknya jika saluang tersebut arahnya miring ke sebelah kanan, maka saluang diletakkan pada tepi bibir sebelah kiri. Jika diperhatikan dengan seksama, posisi saluang pada mulut dan teknik memegang saluang, maka akan terbentuk sudut kurang lebih 45 derajat sehingga arah kepala agak berlawanan dengan kemiringan saluang.
2. Posisi jari
Jika posisi saluang agak miring ke kanan-bawah, maka posisi jarinya sebagai berikut:
a. Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kanan ditempatkan pada dua lubang sebelah bawah dari saluang.
b. Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kiri ditempatkan pada dua buah lubang sebelah atas saluang.
c. Posisi tangan tidak tegak lurus, tetapi sedikit serong.
Adapun untuk pemain saluang yang kidal, posisi jari harus berlawanan sebagai berikut:
a. Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kiri ditempatkan pada dua lubang sebelah bawah dari saluang.
b. Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kanan ditempatkan pada dua buah lubang sebelah atas saluang.
3. Posisi duduk
Posisi duduk umumnya bagi si peniup saluang adalah dengan sikap duduk bersila di atas tikar bersama-sama dengan tukang dendang dan para penonton. Hal tersebut melambangkan kesederhanaan dan dapat menimbulkan suatu keakraban satu sama lain.
Terdapat dua teknik cara meniup saluang, sebagai berikut:
1. Tiupan yang berasal dari rahang dalam kerongkongan, yakni berasal dari bagian dalam mulut.
2. Tiupan dari mulut, yaitu tiupan udara yang dilahirkan dari rongga mulut di mana seolah-olah terdapat gelembung udara di dalam rongga mulut tersebut yang siap untuk ditiupkan ke lubang saluang.
Demikianlah Artikel Alat Musik Tradisional Saluang
Sekianlah artikel Alat Musik Tradisional Saluang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Alat Musik Tradisional Saluang dengan alamat link https://gurupintarmengajar.blogspot.com/2018/07/alat-musik-tradisional-saluang.html
0 Response to "Alat Musik Tradisional Saluang"
Post a Comment