Loading...

#MelawanLUPA: Korban Penggusuran Kampung Akuarium oleh Ahok Menderita Kekurangan Air Bersih

Loading...
#MelawanLUPA: Korban Penggusuran Kampung Akuarium oleh Ahok Menderita Kekurangan Air Bersih - Hallo sahabat Guru pintar, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul #MelawanLUPA: Korban Penggusuran Kampung Akuarium oleh Ahok Menderita Kekurangan Air Bersih, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel GURU, Artikel GURU MAPEL, Artikel IPTEK, Artikel RUANG GURU, Artikel SERTIFIKASI, Artikel TUGAS, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : #MelawanLUPA: Korban Penggusuran Kampung Akuarium oleh Ahok Menderita Kekurangan Air Bersih
link : #MelawanLUPA: Korban Penggusuran Kampung Akuarium oleh Ahok Menderita Kekurangan Air Bersih

Baca juga


#MelawanLUPA: Korban Penggusuran Kampung Akuarium oleh Ahok Menderita Kekurangan Air Bersih






hariankosmos.com - Penderitaan hidup yang dirasakan para pengungsi korban penggusuran Kampung Akuarium Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, kian bertambah. Sebab, saat ini mereka kesulitan melakukan kegiatan mandi, cuci, dan kakus (MCK) lantaran minimnya pasokan air bersih buat kebutuhan harian.


Salah satu pengungsi, Bariah (46 tahun) menuturkan, ada ratusan keluarga yang mendiami tenda-tenda pengungsian di Kampung Akuarium Pasar Ikan. Sebagian dari mereka terpaksa tidak mandi berhari-hari karena terbatasnya ketersediaan air di tempat itu.

“Saya saja sudah tiga hari ini tidak mandi,” kata Bariah saat ditemui Republika.co.id, Selasa (10/5).

Menurut dia, beberapa pengungsi saat ini lebih memprioritaskan penggunaan air untuk keperluan mencuci pakaian dan peralatan rumah tangga mereka selama berada di tempat pengungsian. Di samping itu, mereka juga menghemat air supaya anak-anak mereka bisa mandi sebelum berangkat ke sekolah setiap pagi.

“Sementara untuk buang air besar dan kecil, kami menggunakan air yang disediakan di toilet umum darurat di dekat sini,” ucap perempuan itu.

Pengungsi lainnya, Supinah mengatakan, para korban penggusuran Kampung Akuarium Pasar Ikan sampai hari ini masih mengandalkan pasokan air yang disumbang oleh para dermawan. Air tersebut ditampung dalam beberapa tabung besar (toren) yang terdapat di tempat pengungsian.

“Dalam sehari, kadang ada (pengungsi) yang kebagian air, tapi ada juga yang tidak,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, akses air bersih dari PDAM untuk Kampung Akuarium sendiri sebenarnya sudah diputus sejak beberapa pekan sebelum penggusuran kawasan tersebut oleh Pemprov DKI Jakarta. “Pas kami tanya ke PDAM pada waktu itu, mereka cuma bilang lagi ada perbaikan pipa. Tapi ternyata itu cuma alasan mereka saja, karena beberapa hari setelah itu kampung kami dibongkar sama pemda,” katanya.

Berdasarkan pantauan, ada ratusan korban penggusuran yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian yang didirikan di atas puing reruntuhan bangunan Kampung Akuarium. Sebagian dari mereka terdiri dari anak-anak yang masih bersekolah. (republika)





hariankosmos.com - Penderitaan hidup yang dirasakan para pengungsi korban penggusuran Kampung Akuarium Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, kian bertambah. Sebab, saat ini mereka kesulitan melakukan kegiatan mandi, cuci, dan kakus (MCK) lantaran minimnya pasokan air bersih buat kebutuhan harian.


Salah satu pengungsi, Bariah (46 tahun) menuturkan, ada ratusan keluarga yang mendiami tenda-tenda pengungsian di Kampung Akuarium Pasar Ikan. Sebagian dari mereka terpaksa tidak mandi berhari-hari karena terbatasnya ketersediaan air di tempat itu.

“Saya saja sudah tiga hari ini tidak mandi,” kata Bariah saat ditemui Republika.co.id, Selasa (10/5).

Menurut dia, beberapa pengungsi saat ini lebih memprioritaskan penggunaan air untuk keperluan mencuci pakaian dan peralatan rumah tangga mereka selama berada di tempat pengungsian. Di samping itu, mereka
Loading...
juga menghemat air supaya anak-anak mereka bisa mandi sebelum berangkat ke sekolah setiap pagi.

“Sementara untuk buang air besar dan kecil, kami menggunakan air yang disediakan di toilet umum darurat di dekat sini,” ucap perempuan itu.

Pengungsi lainnya, Supinah mengatakan, para korban penggusuran Kampung Akuarium Pasar Ikan sampai hari ini masih mengandalkan pasokan air yang disumbang oleh para dermawan. Air tersebut ditampung dalam beberapa tabung besar (toren) yang terdapat di tempat pengungsian.

“Dalam sehari, kadang ada (pengungsi) yang kebagian air, tapi ada juga yang tidak,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, akses air bersih dari PDAM untuk Kampung Akuarium sendiri sebenarnya sudah diputus sejak beberapa pekan sebelum penggusuran kawasan tersebut oleh Pemprov DKI Jakarta. “Pas kami tanya ke PDAM pada waktu itu, mereka cuma bilang lagi ada perbaikan pipa. Tapi ternyata itu cuma alasan mereka saja, karena beberapa hari setelah itu kampung kami dibongkar sama pemda,” katanya.

Berdasarkan pantauan, ada ratusan korban penggusuran yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian yang didirikan di atas puing reruntuhan bangunan Kampung Akuarium. Sebagian dari mereka terdiri dari anak-anak yang masih bersekolah. (republika)


Demikianlah Artikel #MelawanLUPA: Korban Penggusuran Kampung Akuarium oleh Ahok Menderita Kekurangan Air Bersih

Sekianlah artikel #MelawanLUPA: Korban Penggusuran Kampung Akuarium oleh Ahok Menderita Kekurangan Air Bersih kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel #MelawanLUPA: Korban Penggusuran Kampung Akuarium oleh Ahok Menderita Kekurangan Air Bersih dengan alamat link https://gurupintarmengajar.blogspot.com/2017/03/melawanlupa-korban-penggusuran-kampung.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "#MelawanLUPA: Korban Penggusuran Kampung Akuarium oleh Ahok Menderita Kekurangan Air Bersih"

Post a Comment

Loading...